Posts

Showing posts from September, 2009

[c]artography

Image
Oleh Kuss Indarto (Catatan ini dimuat dalam katalog pameran tunggal Julnaidi, [c]artography, di Emmitan Art Contemporary Gallery Surabaya, 11 Oktober 2009. Foto karya bertajuk "Dunia Ide", 2009) Akan datang suatu masa…ketika citra beserta nama yang disandangnya akan kehilangan identitasnya. ( Michel Foucault, This is not a Pipe, 1983) [1]: Mencari Perubahan Naluri pencarian kreatif Julnaidi Ms terus saja bergerak. Saya mengenal karyanya dengan cukup rinci pada tahun 2005, saat salah satu lukisannya terpilih untuk mengikuti pameran seni rupa “KOTAKATIKOTAKITA: Yang Muda Melihat Kota” di Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XVII, Juli 2005 di Taman Budaya Yogyakarta. Karyanya yang bertajuk Kota Ritual Individualis itu menggambarkan sebuah cecitraan dua gunduk batu berukuran besar dan kecil, yang meruncing dan menjulang. Batu aneh itu berkesan angkuh. Di sekujur tubuh batu tersebut bertumbuh puluhan kotak putih serupa citra bangunan gedung-gedung yang riuh. Jul seperti ingi

Main-main Tommy

Image
oleh Kuss Indarto ( Catatan pendek yang termuat dalam katalog ini untuk menyertai pameran tunggal Tommy Tanggara, Hey God, di Sangkring Artspace, Yogyakarta, 1-14 September 2009) Tommy Tanggara masih saja suka bermain-main. Garis-garisnya yang tertoreh di atas kanvas meliukkan cecitraan yang kartunal: model-model benda, tubuh, atau apapun yang bebas dari terkaman kaidah anatomi real. Tangan dan benaknya bagai bebas bergerak meruntuti imajinasi. Pameran tunggalnya kali ini, cukup beda dengan yang dipresentasikannya dalam “Covenant of Love” di CG Art Space, Jakarta, Desember 2008 lalu. Kala itu, tema yang berkait dengan relijiusitas yang dibopongnya begitu kental, meski penuh tarikan simbol-simbol (baru) yang menggiring persepsi segar. Apresian disuguhi, misalnya, oleh citra tentang “Perjamuan Terakhir” versi “Jawa” ketika dalam kanvas Tommy muncul 13 orang yang duduk lesehan membentuk formasi lingkaran. Bukan lewat pelukisan ala Leonardo da Vinci yang duduk berderet di sebuah meja panj