Posts

Showing posts from November, 2015

Santri Nusantara: Beragama Secara “Artistik”

Image
Oleh Kuss Indarto   ISU tentang praktik beragama (Islam) selalu muncul dari berbagai konteks waktu, tempat, dan senantiasa membawa respons serta implikasi yang beragam—bagi banyak pihak, dan di berbagai kawasan. Isu ini membawa aktualitasnya sendiri dari waktu ke waktu seiring dengan kompleksitas persoalan yang mengikutinya. Agama dan nilai-nilainya, ketika berhadapan manusia dengan konteks ruang dan waktu yang berbeda, mendapatkan perlakuan yang beragam pula. Problem adat dan budaya yang berlainan pada tiap bangsa, termasuk di ruang bernama Indonesia, akan membawa cara dan praktik beragama yang sedikit banyak memiliki “titik beda”. Bertahun-tahun lalu, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sudah memberi tengara tentang isu ini lewat sebuah artikelnya yang sangat menarik dan fenomenal, yang bertajuk “Pribumisasi Islam” . Menurutnya, agama (Islam) itu bersumberkan wahyu dan memiliki norma-normanya sendiri, atau bersifat normatif, sehingga ia cenderung menjadi permanen. Sedangkan

Sosok Butet Kertaradjasa: Seni, Idealisme, dan Uang

Bambang Ekolojo Butet Kertaradjasa tampak begitu santai dan cerah pagi itu. “Jangan motret dulu ya. Aku belum mandi. Ngobrol-ngobrol santai sajalah,” tuturnya mengawali perbincangan dengan Majalah Tong Tjie Lifestyle . Ini memang kesempatan santai bagi Butet yang agendanya padat dan mobilitasnya begitu tinggi. Sehari sebelumnya, seniman ini berada di Jakarta, dan besoknya dia kembali ke Jakarta beberapa hari untuk syuting di sebuah stasiun televisi dan aktivitas lain. Maka, hari itu dia banyak beristirahat di rumahnya yang berhalaman cukup luas di kawasan Kembaran, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sang istri tercinta, Rulyani “Rully” Isfihana, selalu setia mendampingi di rumah. Kebetulan hari Senin itu Warung Bu Ageng—restoran yang mereka bangun sejak empat tahun lalu—libur, sehingga banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Memang tak lengkap benar karena anak tertua Butet, Giras Basuwondo telah berkeluarga dan tinggal di tempat lain. Dari Giras itulah kini Butet mendapatkan seorang c

Potongan Kecil Dunia Seni Rupa Indonesia

Image
Oleh Kuss Indarto Seni lukis yang menggambarkan pemandangan alam memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Raden Saleh Sjarief Boestaman (1811-1880) merupakan pelukis modern pertama Indonesia yang telah membuat cukup banyak lukisan pemandangan alam. Karya-karyanya yang dibuat di Indonesia maupun ketika dia menetap puluhan tahun di daratan Eropa tampak jelas kecenderungan naturalismenya. Ada pemandangan yang menggambarkan keindahan alam di Jawa Barat seperti di kawasan Buitenzorg (sekarang menjadi kota Bogor), lalu di Puncak Pass Megamendung, sekitar gunung Gede Pangrango, dan lainnya. Juga tentang pemandangan kawasan Jawa Tengah seperti sekitar dataran tinggi (plateau) Dieng, gunung Merapi yang tengah tenang dan saat meletus, serta masih banyak lagi. Tentu itu tidak termasuk karya-karya pemandangan yang di dalamnya terdapat, misalnya, aksi pertarungan antara banteng dan harimau, singa dan kuda, atau aksi pemburu yang sedang berburu singa, harimau, dan lainnya.

Rumah Tumbuh Butet

Image
    Memasuki rumah Butet Kertaradjasa serasa memasuki dunia penuh tanda (sign) dan simbol. Semua hal yang bertalian dengan mimpi, cita-cita, perjuangan, dan dunia Butet beserta istri dan anak-anak ada dalam rumahnya. Tanda dan simbol itu ada yang memang sengaja dibuat, ada pula yang seiring jalannya waktu, artifak atau benda tersebut bisa dibaca dengan makna yang makin kaya. Rumah yang sekarang berdiri di atas tanah seluas 1.800 meter persegi itu dirancang oleh Eko Prawoto, seorang arsitek lulusan UGM dan menyelesaikan masternya di Berlage University, Belanda.     “Dulu, saya sekeluarga datang ke rumah mas Eko untuk membincangkan rumah yang kami mau. Saya menyampaikan usulan saya, istri mengusulkan kamar yang seperti apa, dan anak-anak curhat tentang karakter kamar jenis apa yang mereka inginkan. Dari situlah baru mas Eko bergerak mendisain rumah kami,” tutur Butet yang bernama lengkap Bambang Ekolojo Butet Kertaradjasa. Hal unik pertama yang bisa dilihat adalah tangga pe