Posts

Showing posts from December, 2018

Press Release – Pameran Seni Rupa “Titik Balik”

Image
  Putri Pertiwi, seorang anak down syndrome, akan menggelar karya-karya seninya mulai hari Sabtu, 5 Januari 2019 mendatang di gedung Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Jl. Suroto 2, Kotabaru, Yogyakarta. Karya-karya seni rupa yang dipamerkan itu terdiri dari lukisan di atas kanvas dan kertas, serta sketsa-sketsa di atas kertas. Ada sekitar 85 karya yang siap dipertontonkan ke hadapan publik. Sebagian besar karya itu dibuat dalam rentang waktu 2 tahun terakhir. Rencananya, pameran dengan tajuk “Titik Balik” ini dibuka oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. dan dilengkapi dengan orasi seni bersama dr. Oei Hong Djien—seorang kolektor seni rupa kenamaan dari Magelang, Jawa Tengah. Juga penampilan vokalis muda, cantik penuh talenta, Vari, yang diiringi Bagus Mazasupa. Berbeda dengan kebiasaan perhelatan pameran seni rupa di Yogyakarta, kali ini pameran akan dibuka pada siang hari pukul 12.00 WIB. Pameran seni ru

"Monumen"

Image
NYARIS tiap kota atau kawasan di dunia—termasuk di Indonesia—berambisi memiliki identitas yang melekat. Identitas itu bisa beragam, dari yang tangible dan intangible. Keberadaan identitas itu bertalian dengan kekuasaan, baik langsung atau tak langsung. Kita paham, setiap kekuasaan membutuhkan media untuk merepresentasikan kekuasaannya. Dan bentuk-bentuk dari identitas itu—dalam konteks perbincangan ini—menjadi simbol kota atau kawasan yang koheren sebagai salah satu media yang digunakan untuk kepentingan kekuasaan tersebut. Simbol kota juga menjadi perangkat untuk melihat relasi sosial dalam masyarakat. Pada umumnya, simbol dapat dipahami sebagai sesuatu yang bisa memberikan narasi tertentu atas sesuatu hal yang berkaitan dengan kota atau kawasan tertentu. Dalam Patches of Padang: The History of an Indonesia Town in the Twentieth Century and the Use of Urban Space (1994), Freek Colombijn mendefinisikan simbol sebagai sebuah perwujudan dengan makna tertentu yang dilek