Rejim Jagal

Bertahun-tahun setelah kuliah, aku baru sadar, betapa berat beban ayahku untuk "mempertahankan" posisinya sebagai anggota Brimob Polri. Ini sama sekali tidak bertalian dengan soal ambisi. Bukan. Sederhana saja. Seorang kakak iparnya, ya kakak kandung ibuku, atau pakdheku, hilang setelah tahun 1965. Tak pernah jelas kemana dan dimana dia (di)hilang(kan), apalagi makamnya. Kata ibuku, pakdhe dulu terbilang anak yang paling cerdas di keluarga, dan aktif berorganisasi. Lalu ada juga adik ipar ayahku, suami dari salah satu adik ka ndung ayahku, atau paklikku, yang masih selamat dari penculikan dan kematian namun seperti "mati dalam hidup". Ya, paklik mungkin dianggap "tersangkut" oleh orde baru meski masih bisa termaafkan. Namun, seingatku, dia menjadi "penganggur abadi" karena setiap geraknya selalu diawasi. Menyakitkan, karena dia beranak banyak dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Lebih menyakitkan lagi, dia nyaris terpenjara di rumah. B...