Posts

Showing posts from 2019

Press Release Jokowi Akan Hadiri Deklarasi Alumni Jogja SATUkan Indonesia

Bak bola salju yang terus menggelinding, kini giliran Alumni Jogja SATUkan Indonesia, akan menyelenggarakan Deklarasi bertema "Mendukung Pemimpin yang Mempersatukan", pada hari Sabtu, 23 Maret 2019, di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Acara berlangsung pagi hingga siang hari antara pukul 08.00-13.00 WIB. Acara yang diperkirakan dihadiri sekitar 30-an ribu orang ini, akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi. Mengapa alumni Jogja terinspirasi untuk mengadakan acara akbar ini? Karena, pertama, Jogja adalah kota atau locus yang merefkeksikan ke-Indonesia-an dengan relatif cukup lengkap. Pemuda dan pemudi dari Sabang sampai Merauke berbaur menempuh pendidikan di kota ini, untuk mengasah intelektualitas dan integritas. Kedua, Jogja adalah oase bagi kehidupan yang beragam, bhineka, tetapi tetap satu dalam ikatan kebangsaan.  Ketiga, Alumni Jogja adalah warga masyarakat yang sedang dan pernah merasakan dan mengalami perjuangan saat membangun karakter diri d

Mural KPU DIY II

Image
"Tunggal Sedulur, Sing Padha Akur" . Satu saudara, tetaplah rukun. Kalimat kunci ini meñjadi pesan utama dari karya mural yang dikerjakan oleh komunitas seni mural Seuni, Yogyakarta. Karya ini berukuran 4 x 4 meter dan menempel di dinding sisi utara stadion Kridosono Yogyakarta. Ini dibuat sebagai partisipan dalam Lomba Mural Pemilu 2019 yang diadakan oleh KPU DIY. Tim juri yang terdiri dari Ong Hari Wahyu (seniman), Ahmad Shidqi (komisioner KPU DIY), dan Kuss Indarto (kurator seni rupa) menempatkan karya komunitas Seuni ini sebagai peraih Juara Harapan I. Lomba berlangsung 9-10 Februari 2019, dan mural terpajang untuk publik hingga tanggal 28 Februari 2019.

Mural Pemilu

Image
Minggu sore, 10 Feb 2019, lomba mural yang dihelat oleh KPU DI Yogyakarts diumumkan para juaranya. Saya bersama mas Ong Harry Wahyu dan salah satu komisioner KPU DIY menjadi juri. Proses penjurian diawali dengan menyeleksi disain dan konsep yang diajukan oleh para seniman peserta. Pada tahap ini terseleksi menjadi 30 kelompok seniman. Berikutnya juri berdiskusi dan memberi masukan pada disain mur al yang diajukan. Dalam proses ini ada penajaman gagasan, juga penguatan korelasi karya dengan visi dan misi KPU. Lalu, selama 2 hari para seniman berkarya. Ada kebebasan dalam mengekspresikan karya, meski tentu tak lepas dari disain yang telah dibuat dan disepakati. Saya berpotret bersama kelompok SMART dari Magelang yang berhasil menggaet juara 3. Lomba mural ini dihelat di tembok sisi luar stadion Kridosono, Yogyakarta.

Pameran Seni Rupa "Titik Balik" Dibuka

Image
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta, Prof.Dr.Ir. Eni Harmayanti, M.Sc., mewakili Rektor UGM, membuka resmi pameran seni rupa "Titik Balik", Sabtu siang, 5 Januari 2019. Pameran yang menggelar 90 karya Putri Pertiwi ini berlangsung di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), 5-13 Januari 2019. Lebih dari 200-an orang memadati ruang pameran BBY, kemarin. Ini di luar dugaan karena pada umumnya pembukaan pameran di BBY berlangsung malam hari. Ternyata Putri Pertiwi, anak de ngan down syndrome ini punya komunitasnya sendiri yang tidak sedikit. Memang tak banyak terlihat seniman dalam acara pembukaan (karena mereka sudah terbiasa datang di acara malam hari), namun banyak wajah baru yang berpotensi menjadi komunitas tetap BBY. Pembukaan pameran ini dimeriahkan oleh 2 tarian dari para penampil yang semuanya anak-anak dengan down syndrome. Semua memiliki keunikan tersendiri. Juga ada Vari yang nyanyi dengan ciamik, diiringi Bagus Mazasupa. Ko

Putri Pertiwi di Kompas

Image
Mbak Putri Pertiwi tengah berpose di depan 24 karya dari 90 karya yang terpajang. Potret ini dimuat harian Kompas, edisi Minggu, 6 Januari 2019, halaman 8. Terima kasih untuk respons dari teman-teman media, juga masyarakat umum pada Pameran Seni Rupa "Titik Balik" yang berlangsung di Bentara Budaya Yogyakarta, 5-13 Januari 2019. Pameran ini memiliki pengharapan yang lebih meluas agar publik bisa mengapresiasi karya seni, termasuk memiliki perspektif yang lebih familiar, hangat terhadap ODS (orang dengan down syndrome) seperti Putri Pertiwi.