Posts

Showing posts from October, 2020

Sumur

Image
Ketika memutuskan untuk segera membangun rumah, ayah memprioritaskan membuat sumur terlebih dahulu. Tukang yang akan membantu rumah kami diminta oleh ayah untuk membuat sumur yang airnya jernih, melimpah, dan kelak berada di dalam rumah. Saya masih duduk di kelas 4 SD waktu itu. Ayah segera memutuskan untuk pulang kampung di Banyumas segera setelah pensiun dari kedinasannya di kepolisian di Yogyakarta. Banyak perubahan drastis saya/kami alami, dari keseharian hidup di kota untuk kemudian tiba-tiba tinggal di desa yang sepi dan listrik sangat terbatas. Tapi saya mendapat banyak hal dan pelajaran yang tak tergantikan. Setelah mendengar permintaan ayah untuk membuat sumur, tukang-tukang yang bekerja untuk ayah saya itu minta waktu untuk memutuskan letak terbaik dari keberadaan sumur nantinya. Paling tidak 3 hari setelah hari ini, kira-kira begitu permintaannya. Kenapa lama? Bukankah tinggal menggali tanah 2-3 meter, di bagian manapun di tanah pekarangan kami yang dekat dengan persawahan s

Mengapa Fiksi Mengalahkan Kebenaran

Image
Oleh Yuval Noah Harari Banyak orang percaya bahwa kebenaran mengantarkan pada kekuasaan. Jika beberapa pemimpin, agama, atau ideologi salah menggambarkan realitas, mereka pada akhirnya akan kalah dari pesaing-pesaing yang lebih berpikiran jernih. Karenanya, berpegang teguh pada kebenaran adalah strategi terbaik untuk mendapat kekuasaan. Sayangnya, anggapan itu hanyalah mitos yang menghibur. Faktanya, kebenaran dan kekuasaan memiliki hubungan yang jauh lebih rumit, karena dalam kehidupan sosial umat manusia, kekuasaan memiliki dua makna yang bertolak belakang. Di satu sisi, kekuasaan berarti memiliki kemampuan untuk memanipulasi realitas objektif: berburu binatang, membangun jembatan, menyembuhkan penyakit, merancang bom atom. Kekuasaan semacam ini terkait erat dengan kebenaran. Jika Anda percaya sebuah teori fisika palsu, Anda tidak akan bisa membuat bom atom. Di sisi lain, kekuasaan juga berarti memiliki kemampuan untuk memanipulasi kepercayaan manusia, sehingga membuat banyak orang

Tes-Three-Mony

Image
Ya, Tes-Three-Mony. Ini sebuah plesetan. Ini sekadar permainan bahasa, mempertautkan dua kata menjadi satu: kata “three” yang ‘menyelinap’ dalam kata “testimony”. Maksudnya kurang lebih tiga kesaksian. Ya, di balik judul plesetan pada pameran ini, tiga seniman masing-masing menghadirkan kesaksian dalam karya-karyanya. Rangga Jalu Pamungkas, perupa asal Sragen Jawa Tengah dan baru lulus dari Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta tahun 2019 ini mengaku membincangkan soal hiperrealitas. Ada gagasan atas realitas lain yang melampaui dari realitas yang tergambarkan, atau yang senyatanya ada. Pada dasarnya Rangga memberangkatkan diri dari penggambaran atas lanskap yang biasa ditemuinya dalam keseharian, di lingkungan sekitarnya, dari masa kecilnya hingga dewasa seperti sekarang. Itu semua adalah fakta sosial yang telah diketahui. Dalam karya kreatifnya, realitas atau fakta tersebut kemudian dibumbuinya dengan pembayangan atau imajinasi yang mengerumuni benaknya. Ada imajinasi tentang realitas