Homonisasi ala “Ngono ya Ngono”
(Teks ini dimuat dalam katalogus pameran Homo Homini Lupus di Mon Decor Gallery, 7-17 November 2008. Pameran ini mempresentasikan karya-karya lukisan Agung Hanafi "Pekik", Anis Ekowindu, Maslihar "Panjul", dan Yudi Sulistyo) Oleh Kuss Indarto Dalam salah satu karya pentingnya yang bertajuk Asinaria , penulis komedi jaman Romawi, Titus Marcius Plautus (254-184 Sebelum Masehi), menuangkan kalimat yang seolah menjadi mantra kini: homo homini lupus . Aslinya, dulu berbunyi lupus est homo homini . Artinya tegas, yakni: manusia adalah serigala bagi sesamanya. Berabad-abad kemudian, setidaknya abad 19, filsuf dan pemikir ilmu politik, Thomas Hobbes, kembali mempopulerkan istilah tersebut untuk menandai perilaku buruk manusia yang “memakan” sejawat, rekan atau sesamanya demi keuntungan pribadi atau kelompoknya, khususnya dalam ranah perpolitikan. Demi kepentingan politik, jalan kasar pun ditempuh. Bahkan dengan menghalalkan segala cara seperti yang dianut oleh politikus be...