Topeng-topeng Multimakna
Oleh Kuss Indarto (Teks ini dimuat dalam katalog pameran tunggal "Beyond the Mask" karya Dyan Anggraini di Santrian Gallery, Denpasar, Bali, 5-24 Maret 2007) Menyimak rentetan karya-karya visual Dyan Anggraini, bagi saya, bagai menyimak cermin diri kita sendiri. Seperti sebuah persuasi untuk melihat ke dalam (looking inward) dan berintrospeksi. Di dalamnya juga ada titik provokasi untuk melihat petilan representasi atas fragmen realitas yang berkembang dalam budaya sehari-hari kita. Sengaja atau tak sengaja, disadari atau pun tanpa disadari, fokus tema tentang sosok-sosok manusia bertopeng pada nyaris semua bentang karyanya adalah gambaran perihal (manusia ber)topeng dalam maknanya yang telah hilir-mudik antara pemahaman denotatif dan pemahaman konotatif. Topeng tidak saja diasumsikan secara “apa adanya” sebagai salah satu ikon kultur kebudayaan (baca: kesenian) yang ada di banyak belantara etnik-suku di Indonesia, melainkan juga sekaligus ditahbiskan oleh sistem pemaknaan ya...