Trap[esium]: Upaya Membangun Isu

(Foto bareng setelah pembukaan pameran Trap[esium] di Edwin Galerry, 15 Januari 2009. Dari kiri: mas Agus "Oon" Dwisulistyono, Erianto ME, mas Suwarno Wisetrotomo, pak Edwin Rahardjo, papan tulis, Romi Armon, Albara, (?), Kuss Indarto, Roberta Wachjo, Alvin Tjitrowirjo. Tulisan di bawah ini telah dimuat dalam katalog pameran tersebut) Oleh Kuss Indarto TANAH yang membasah tampak tersisa tatkala pesawat Boeing milik Garuda Indonesia yang saya tumpangi landing di bandara Tabing di pinggiran kota Padang. Atap bagonjong khas Minangkabau pada bangunan bandara bagai ramah menyambut. Wah, Ranah Minang telah menyediakan panorama alam nan amboi! Bandara itu begitu mungil dan dikepung permukiman padat, sebelum dipindahkan tahun 2005 di bandara yang baru dan megah di bibir pantai yang berhimpit dengan Samudera Hindia, di kabupaten Pariaman. Kala itu, pertengahan Januari 2002, tujuh tahun lampau, saya berkesempatan untuk memulai melakukan survei seni rupa di Ranah Minangkabau. Yayasan S...