Diplomasi Rasa
RABU, 10 November 2010, dalam kemegahan auditorium Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, di hadapan sekitar 6.000 undangan, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama berteriak lantang: “Baksoooo…! Satteeee…!!!” Gedung audorium UI langsung bergemuruh oleh tertawa riuh orang-orang di dalamnya. Antara lucu dan surprised. Betapa tidak? Seorang pemimpin negara adidaya dunia yang terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan membincangkan probem serius tingkat dunia, tiba-tiba berteriak lantang, dan “hanya” meneriakkan nama makanan lokal Indonesia. Teriakan Obama tersebut ternyata tak sekadar bergema di dalam ruang auditorium UI. Dengan lekas, kata-kata “bakso” dan “sate” bergema dalam ruang-ruang yang lebih meluas, di seluruh pojok negeri Nusantara, bahkan mendunia. Sebagai sebuah subyek isu, bakso dan sate dengan cepat menjadi viral. Teriakan presiden kulit hitam pertama AS itu juga dengan serta-merta menggugah dengan kuat kesadaran “nasionalisme” sekian banyak orang Indo