Posts

Showing posts with the label jawa timur

Rajungan

Image
(Dari status di facebook, 2 Oktober 2015) Sebelum bertolak pulang, Mas Dibyo mengajak kami berenam untuk makan siang. Menu yang diandalkannya: kare rajungan. Ini kuliner berbahan baku utama rajungan, sejenis kepiting laut khas pesisir utara pulau Jawa. Tampaknya ini menu kebanggaan orang Tuban, Jawa Timur, bila kedatangan tamu dari luar kota. Aku mengiyakan saja atas tawaran itu. "Halah, paling ya rajungan seperti yang pernah kusantap dua tahun lalu di kota ini", batinku agak underestimate. Maka, siang itu, Minggu, 27 September 2015, kami berombongan menuju ke sepenggal jalan yang sedikit menjauh dari pusat kota. Jalannya lebar namun cukup sepi. Manunggal, nama jalan itu. Dan "Ismu", nama warung yang kami tuju. Warungnya biasa. Secara fisik, jauh lebih sederhana ketimbang rumah makan yang kutuju dua tahun silam. Tapi, oh, banyak mobil berjajar jalan sekitar warung itu. "Mungkin memang ini jam makan siang," batinku. Oh, atau ini warung yang en...

“Post-Techno”, Kehendak untuk Melampaui Teknologi

Image
Oleh Kuss Indarto (Catatan ini telah dimuat dalam katalog pameran seni rupa "Post-Techno". Pameran ini berlangsung di GO Art Space, Surabaya, Juni 2012) [satu]: Teknologi dan Kreasi Artistik MEREKA datang dari ketinggian antara 700 hingga 1.100 meter, dari kawasan sejuk yang dikepung oleh gunung Panderman (2020 m), dan gegunung lain yang lebih jauh jaraknya: gunung Anjasmoro (2.277 m), gunung Arjuno (3.339 m), gunung Kawi (2.652 m), gunung Welirang (2.156 m), dan gunung Banyak. Ya, di kota Batu yang berimpitan dengan kota Malang, seniman Abdul Rokhim, Andri Suhelmi Soeid, Djoeari Soebardja, Isa Ansory, Suwandi Waeng, Watoni, dan Zhirenk, menetap, berproses kreatif, serta terus menghidupi jalan keseniannya bertahun-tahun. Hingga kini. Hingga pada jaman ketika teknologi menjadi aura penting dalam tiap tarikan nafas keseharian semua orang—tak terkecuali di Indonesia, tak terkecuali juga yang banyak dialami orang-orang di kawasan Batu. Para seniman ini “turun ...

Masdibyo, Facebook, dan Lone Ranger

Image
Oleh Kuss Indarto   Sosok pelukis Masdibyo bersama karya-karyanya. (foto: koleksi seniman) Pada akhirnya, hidup itu ditentukan bukan oleh pengetahuan, tapi oleh tindakan. (Thomas Huxley) MEMAHAMI dinamika pemikiran dan gejolak batin Masdibyo antara lain bisa disimak dari dunia visual kreasinya, karya-karya lukisannya. Ini salah satu representasi yang sangat populer dan lazim tatkala hendak “membedah” seorang perupa atau dalam hal ini pelukis. Dalam karya visual tersebut terdapat dunia gagasan dan dunia bentuk. Dunia gagasan lebih bertumpu pada aspek rasionalitas dan imajinasi yang memuarakan substansi karya sebagai pokok soal (subject matter) yang ada dalam karya. Dalam rentetan sejarah seni rupa yang telah berlangsung berabad-abad bisa dibaca bahwa dunia gagasan dalam karya seni rupa dapat dimungkinkan sebagai alternatif untuk membaca spirit zaman (zeitgeist) , problem dan realitas sosial, sekaligus ...