Posts

Showing posts with the label heri dono

Cium Kaki

Image
Perupa Heri Dono dengan takzim mencium kaki kiri perupa Tisna Sanjaya. Tisna cukup kaget, lalu dengan segera menangkupkan kedua tangan di depan dadanya. Adegan ini terjadi di Breeze Art Space, BSD, Tangerang, ketika Tisna melakukan performance art yang melibatkan Heri Dono. Tisna menyiapkan setengah toples air yang digunakannya untuk menyuci kaki kiri Heri Dono. Lalu, sebaliknya, setengah toples air yang lain dipakai oleh Heri Dono untuk menyuci kaki kiri Tisna. Sejimpit air hasil cucian kaki itu dicipratkan ke atas kanvas. Lalu, tiga jenis serbuk disebarkan di atas kanvas yang basah oleh air basuhan kaki. Ada serbuk kunyit atau kunir, serbuk ketumbar, dan serbuk hasil bakaran buku. Hasilnya seperti tampak dalam foto.   Performance art seperti telah dilakukan oleh Tisna beberapa kali dengan melibatkan banyak orang yang terpilih oleh seniman yang juga dosen FSR ITB ini. Orang penting yang diajaknya untuk performance art ini adalah ibunya sendiri. Ya, surga berada...

Untuk Apa dan Siapa Karya Seni Itu?

Image
Aku bersama So Khin alias Sugeng, mahasiswa seni Phnom Penh yang pernah kuliah di ISI Solo (kiri), dan 2 orang Meksiko yang telah lama menetap di ibukota Kamboja itu. Ini dipotret setelah pembukaan pameran seni rupa "Socio-Landscape" di National Museum of Cambodia, 9 Desember 2014. Oleh Kuss Indarto (Catatan ini, dalam versi bahasa Inggris, dimuat dalam katalog pameran "Socio-Landscape" yang berlangsung di National Museum of Cambodia, Phnom Penh, Kamboja) SEPERTI halnya banyak seniman di berbagai belahan wilayah di dunia, para seniman atau perupa di Indonesia banyak mendasarkan dan terinspirasi oleh perkara sosial politik kemasyarakatan sebagai subject matter bagi karya-karyanya. Bahkan, dalam beberapa kajian mengisyaratkan bahwa laju perkembangan seni rupa relatif berjalan dalan satu rel yang sama dengan sejarah sosial politik kemasyarakatan Indonesia. Dengan kata lain, sejarah seni rupa Indonesia adalah miniatur dari sejarah sosial politik kemasy...

Menguji Kembali(nya) Faizal

Oleh Kuss Indarto   [Satu: Romantika dan Titik Keberangkatan]   21 Juni 1991, pesawat kecil dari maskapai penerbangan milik pemerintah Cekoslovakia (sebelum negara itu terbagi dua: Ceko dan Slovakia) mendarat di bandara Heathrow, London, Inggris. Di antara reriuhan para penumpang yang bergegas turun, ada perempuan muda Michelle Le Masurier dan kekasihnya, Faizal. Pesawat itu bertolak dari Jakarta dan sempat transit 4 kali, yakni di Singapura, Bangkok, Abu Dhabi, dan Praha. Inilah kesempatan pertama bagi Faizal menjejakkan kaki di daratan Eropa. Dan mulai hari itu hingga sekitar sepuluh bulan berikutnya, dia menetap di benua biru tersebut. Setidaknya, tiga bulan pertama Faizal banyak berkelana di Britania Raya. Pada sebuah desa yang hening dan indah, persisnya di kawasan Appledore, Bideford, North Devon, Inggris, Faizal menetap. Dia menggambarkan betapa kawasan itu begitu permai namun cukup terpencil sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi dengan ...