Posts

Showing posts with the label Jawa Tengah

Gomblang

Image
Ini seperti blessing in disguise dalam bentuk yang berbeda. Liburan Lebaran ini rencananya ingin ke Curug (air terjun) Cipendok di kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Tapi sepertinya itu telah menjadi destinasi wisata favorit dan mainstream. Jadi terlalu riuh dan kurang nyaman. Apalagi Baturraden yang pasti lebih crowded karena terlalu banyak pengunjung. Kendaraan kuarahkan mencari kawasan ketinggian yang mungkin ada panorama bagus. Pada sebuah persimpangan, oh, ada banner kecil yang menawarkan sebuah tempat bernama "Curug Gomblang". Ah, ternyata aku kurang gaul, ada banyak tempat wisata di Banyumas atau sekitar kota Purwokerto. Kendaraan kupacu pelahan karena jalan tak terlalu lebar dan cukup ramai situasinya. Dari kota kecamatan Kedungbanteng ke arah utara. Desa di utara Kedungbanteng yang pernah kudatangi beberapa tahun lalu adalah desa Windujaya. Sekarang kondisi jalannya bagus tapi tetap harus hati-hati karena sempit dengan salah satu...

Pameran Seni Rupa "Imajinesia"

Image
Halo para pecinta seni! Jangan lewatkan agenda besar kebudayaan di kota Semarang ini: “Graha Padma Art Project” Untuk memarakkan rangkaian grand launching Cluster Taman Anggrek, PT. Graha Padma Internusa dengan bangga mempersembahkan: PAMERAN SENI RUPA “IMAJINESIA” Pembukaan Pameran Hari Sabtu, 7 April 2018 pukul 18.00 sd selesai Oleh Bapak Hendrar Prihadi (Walikota Semarang) Pameran berlangsung pada: 7 – 15 April 2018 Waktu: Buka mulai jam 10.00 sd 20.00 WIB Tempat: Cluster Taman Anggrek Jl Boulevard, Perumahan Graha Padma, Semarang, Jawa Tengah PERUPA: • Ambara Liring • Ambrosius Edi Priyanto • Angga Yuniar Santosa • Bambang Pramudyanto • Basrizal Albara • Budi Ubrux Haryono • Chandra Rosellini • Danni Febriana • Dewa Mustika • Dunadi • Eddy Sulistyo • Galuh Tajimalela • Gatot Indrajati • Guruh Ramdani • Hedi Hariyanto   • Indarto Agung Sukmono • M. Irfan Ipan • Nasirun • Ngakan Putu Agus Arta Wijaya • Oetje Lamno • Operasi Rach...

Museum RA Kartini

Image
26 Maret lalu, saya dan keluarga berkunjung ke pendapa kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang sekarang menjadi Museum RA Kartini. Sisa keanggunan bangunan tersebut masih terasa kuat. Tapi saya merasakan kalau perawatan gedung dan sekitarnya belum optimal meski pasti sudah serius pembenahannya. Di ruang kediaman di belakang pendapa itulah ruang utama Museum RA Kartini. Pengunjung dikenakan retribusi Rp 2.000,- (dua ribu rupiah). Sama dengan biaya parkir mobil di kota-kota di Indo nesia. Bagi saya ini terlalu murah, dan secara pelahan tidak membangun "budaya bermuseum" bagi masyarakat. Menurut saya retribusi setidaknya antara Rp 7.500 s/d Rp 10.000 TAPI pengunjung diberi booklet perihal isi museum. Booklet bisa antara 8-20 halaman berisi kilasan narasi dan sejarah ihwal RA Kartini dan museum itu sendiri. Disain booklet yang bagus, dan dicetak full colour akan lebih baik. Begitu masuk museum, atmosfir seram cukup menyergap dalam perasaan saya. Bukan karena...

Indarto Agung Sukmono, Finalis Kompetisi Lukis UOB 2016

Image
Drawing karya Indarto Agung Sukmono. Catatan Kuss Indarto SALAH satu finalis Kompetisi Seni Lukis UOB 2016 adalah Indarto Agung Sukmono. Dia kelahiran Sragen tahun 1969, studi seni rupa di ISI Yogyakarta antara 1988-1994, dan seusai lulus hingga kini menetap di Kudus, Jawa Tengah. 20-an tahun dia bekerja dan berkesenian di kota pesisir utara pulau Jawa itu. Ini pilihan yang tak mudah karena dia tak lagi bisa berproses kreatif dengan percepatan yang tinggi dengan menemu kebaruan yang terus-menerus seperti ketika menetap beberapa tahun di Yogyakarta. Tak banyak rekan yang bisa ber- sparing partner secara kreatif. Maka, sebuah pencapaian yang mengejutkannya ketika tahun 2015 lalu namanya mencuat sebagai peraih gelar kehormatan Juara 2 kompetisi seni rupa Indonesia Art Award 2015 (yang disponsori oleh perusahaan rokok Gudang Garam). Namanya menyeruak di antara barusan nama seniman yang berproses kreatif di kota-kota penting “produsen” seniman terpandang Indonesia, yak...

Sop Sapi

Image
Setiap kali mampir makan di warung sop sapi itu, salah satu pelayannya, seorang laki-laki yang ber-make up cukup tebal dan kemayu selalu menyapa kami dengan santun. “Makan apa, mas? Adik makan juga?” sapanya pada kami sekeluarga. Warung itu ada di pinggir timur Kebumen, dekat batas kota, di sisi selatan jalan. Adikku yang merekomendasi tentang lezatnya sop sapi di situ. Dan memang benar, lidahku sekeluarga cocok. Pantas kalau warung itu cukup ramai. Bahkan mengantri banyak kalau pas jam makan siang datang. Maka, setiap kali mudik beberapa bulan sekali ke Banyumas yang jaraknya sekitar 180 km dari Yogyakarta, kami berhenti makan di separuh jarak tersebut, yakni di jarak sekitar 100 km, persisnya di batas timur kota Kebumen. Dan setiap kali kami datang, mas-mas yang kemayu itu hampir pasti antusias menyambut kami. “Makan apa, mas? Ini masih komplit,” sapanya. Sementara pelayan lain, 4 perempuan, ramah meski datar cara penyambutannya. “Ritus” itu berkali-kali kami alami seti...

Memborobudur

Image
AKHIRNYA, kami sekeluarga bisa bertandang ke candi Borobudur kemarin, Minggu Pon, 19 April 2015. Kesempatan sebelumnya hanya sampai ke candi Mendut, atau hingga di parkiran, karena hujan deras mengguyur bangunan abad ke-8 itu. Dua anak kecil kami yang saya duga akan banyak "merepotkan" karena minta gendong, ternyata justru sebaliknya, tampak merasa nyaman berjalan bertahap dari level terendah hingga paling tinggi. Di sela momong anak dan istri di situs kebanggaan Nusantara itu, ada yang bisa diamati dari beberapa perilaku sebagian (besar?) pengunjung yang "menziarahi" Borobudur pada waktu yang bersamaan: (1). Banyak pengunjung yang berebut naik tangga untuk mengambil "jalan lurus" atau "jalan pintas" langsung menuju stupa besar di ujung atas candi. Kami yang mencoba bertahap menyusuri jalur level rupadhatu hingga arupadhatu yang penuh relief dengan narasi luar biasa itu, justru "kesepian" tapi sekaligus nyaman karen...