Posts

Showing posts with the label Surabaya

Monumen WR Soepratman

Mungkin Soekarno seorang megalomania yang ingin mengidentifikasi kekuasaannya dengan sesuatu yang gigantik atau besar, dan akan dikenang sepanjang masa. Monas, stadion Gelora Bung Karno, masjid Istiqlal, jembatan Semanggi, tuan rumah Asian Games 1962, adalah sederet contohnya. Sebenarnya masih ada satu proyek raksasa Soekarno yang gagal terwujud hingga ujung kuku kekuasaannya berakhir, bahkan sampai tutup usia, yakni Monumen W.R. Soepratman. Soekarno tak hanya memiliki ide it u, namun bahkan ikut mengonsep dan mendisain dasar monumen tersebut. Sekitar tahun 1952 rancangan awal sudah dibuat. Tinggi monumen itu 85 meter, berasal dari angka 5x17 (5 dari sila dalam Pancasila, dan 17 dari tanggal kemerdekaan RI). Dalam buku "Negara di Tengah Kota: Politik Representasi dan Simbolisme Perkotaan (Surabaya 1930-1960)" terbitan LIPI (2010) tulisan Dr. Sarkawi B. Husein (dosen Departemen Sejarah, Fak. Sastra, Unair) disebutkan bahwa a real yang dibutuhkan 240 hektar (b...

Tafsir tentang Pergeseran

Image
Oleh Kuss Indarto PAMERAN ini tidak secara langsung merespons tema kuratorial yang menjadi hal sentral dalam Jatim Biennale IV-2011. Tetapi berupaya memperluas cakupan persoalan yang dijadikan pokok gagasan. “Transposisi” yang secara jelas digagas oleh kurator Agus Koecink dan Syarifuddin antara lain mengekspektasikan para perupa peserta untuk memberangkatkan cara pandang dalam memperkarakan media dalam posisi sebagai subjek, bukan obyek. Dengan posisi seperti itu maka media dipahami bukan semata-mata sebagai material atau “alat bantu” kerja semata, tetapi media diperkarakan esensinya, watak visual dan metafornya, hingga pada nilai-nilai yang ada di dalamnya dalam rangka merepresentasikan gejala sosial yang tengah berubah. Pemahaman singkat tersebut memang kemudian diasumsikan bahwa sebagian besar, atau kalau bisa, semua perupa seperti “dianjurkan” untuk masuk menggeluti media kreatif baru sebagai bagian dari eksplorasi estetik dan artistik, bukan sekadar eksperimentasi kreatif ...

Invasion in Fashion

by Kuss Indarto (GO Art Space, Surabaya, 25 June until 8 July 2011) The general understanding of fashion is always founded upon “mode”, the newest way to get dressed, to be up to date and to follow the latest trends. Fashion or mode is the popular fashion style in a culture. The development of the understanding of fashion is much wider than clothing, it also includes things like cuisine, language, art, architecture, sports, games and other lifestyles. The problem with style (which includes fashion or mode) is that it has always changed rapidly and dynamically. The etymological root of the word fashion (from language structure) comes from the Latin word factio which means “to make” or “to do”. From this word the public took the word faksi, which means “group” in technical political terminology. Another word that the word “fashion” is derived from is facere which means “to make” or “to do”. Because of that, the real word “fashion” became the term to describe any activity. So, fash...