Posts

Showing posts from July, 2008

Menatap Perubahan Suryo Papat

Oleh Kuss Indarto (sekadar catatan ringan untuk pengantar pameran 4 perupa yang mau pameran Tugas Akhir di Program Pascasarjana ISI Yogyakarta, akhir Juli 2008) [satu]: perubahan itu kemajuan? Setidaknya sekitar dua belas tahun lalu saya membaca kalimat bijak ini di sebuah koran: “Tidak semua perubahan akan menghasilkan kemajuan. Tapi tak akan ada kemajuan tanpa perubahan.” Ini bagai sebuah mantra yang mengindikasikan pentingnya daya dan upaya manusia untuk mengatasi kebekuan dalam lingkaran roda nasib, posisi, keberuntungan serta keadaan. Sayang, saya lupa nama koran itu, dan tak terlacak lagi dalam ingatan, pada konteks apa kalimat itu menyeruak. Dan sepertinya itu tak begitu penting. Saya hanya bisa sesekali menjumput dan mengontekstualisasikan kembali dua kalimat tersebut tatkala menapaki sebuah peristiwa atau kasus tertentu. Misalnya kali ini, saat berhadapan dengan empat seniman sekaligus mahasiswa yang tengah menuntaskan Program Pascasarjana (S2) ISI Yogyakarta. Mereka ini masi

Biennale (untuk) Publik

Image
Oleh Kuss Indarto (Tulisan ini dimuat dalam katalog post event Biennale Jogja IX yang terbit akhir Juli 2008) /1/ Biennale Jogja (BJ) kembali hadir di pengujung akhir tahun 2007 dan berakhir di awal 2008. Pada perhelatan ke-9 dengan tajuk kuratorial Neo-Nation , BJ digelar tidak dalam kapasitas tunggal yang selama ini seolah telah cenderung menjadi konvensi, yakni berupaya secara rigid (hanya) menampilkan puncak-puncak kekuatan aktor seni rupa berikut pencapaian estetik dalam kekaryaannya pada kurun dua tahun terakhir. BJ IX mencoba sedikit keluar dari pola tersebut. Ini menjadi pilihan yang jelas berisiko karena, pertama, publik seni rupa di Indonesia—minimal di Yogyakarta—sudah begitu kental dibebani oleh pandangan mainstream dan mengerucut bahwa perhelatan biennale seolah-olah (atau malah harus) merupakan tempat berkumpulnya (dalam satu ruang) para seniman (mega)bintang untuk mempertontonkan karya-karyanya. Kita seperti memiliki patokan yang baku dan beku bahwa yang laik masuk dalam