Posts

Showing posts from February, 2008

Entang Wiharso's Exhibition in USA

Image
(Pictures: Entang Wiharso – Melt: Cooked, Eaten and Imagined, 2007, dimension variable, multimedia installation) Mead Art Museum, Amherst, USA Upcoming Exhibitions The Third Space: Cultural Identity Today February 28 – June 8, 2008 This exhibition considers cultural identity in a global society. It explores the effects of displacement, alienation, exile, diaspora, transnationalism, hybridity, and cosmopolitanism. The title The Third Space is taken from the work of the influential cultural and post-colonial theorist Homi Bhabha; it refers to the interstices between colliding cultures, a liminal space “which gives rise to something different, something new and unrecognizable, a new area of negotiation of meaning and representation.” In this “in-between” space, new cultural identities are formed, reformed, and constantly in a state of becoming. Artists at work in “the third space” speak of a creative edge that derives from the condition of being in a place that simultaneously is and is no

Mencatat yang (Acap) tak Tercatat

Image
(Tulisan ini dimuat dalam katalog pameran seni rupa "MEMO" di Galeri Mondecor, 21 Februari - 2 Maret 2008. Gambar di atas berturut-turut (dari atas) karya Agus Triyanto B.R., Robi Fathoni, Riduan, dan Slamet "Suneo" Santoso) Oleh Kuss Indarto Setiap orang pasti memiliki “harta” bernama ingatan. Begitupun, sebuah masyarakat nyaris senantiasa memiliki “warisan” berupa ingatan kolektif. Ingatan, menurut Haryatmoko (2004), bukan keseluruhan dari masa lampau, melainkan keping-keping masa lampau yang terus hidup dalam diri orang atau kelompok masyarakat dan tunduk kepada representasi serta kerangka pandang masa kini. Maka, praktik mengingat pada lazimnya melibatkan upaya untuk memberi makna, upaya memberi verifikasi atas beragam hipotesa pengingat untuk membangun kembali makna. Pandangan retrospektif atas masa lalu tak hanya merupakan pengalaman yang memberi makna, tetapi juga hasrat untuk mengupayakan proyek yang bermakna. Ini teramat penting karena – dalam bahasa yang l

Kabar untuk Kampung

Image
Lukisan karya Ade Pasker, LAIN SUKU, 120 x 120 cm, mixed media on canvas Oleh Kuss Indarto (Teks ini dimuat untuk katalog pameran Kaba Rang Rantau , di Ego Gallery, Warung Buncit Jakarta. Pameran dibuka mulai 14 Februari 2008) Kenapa orang Minangkabau memiliki semacam “ritus organik” untuk merantau? Dalam kerangka berpikir seperti apa yang menyebabkan urang awak ini merantau? Barangkali ini pertanyaan klise yang senantiasa bergulir tatkala menemukan seseorang atau sekelompok orang yang teridentifikasi sebagai “orang Padang” di luar geografis Ranah Minang. Pada awalnya, diduga aksi merantau ditengarai sebagai perilaku yang dibangun oleh konsep geo-ekonomi, yakni bagaimana manusia Mingkabau mengatasi keterlibatan teritorial dalam kerangka mencari penghidupan dan perbaikan kehidupan. Aksi merantau merupakan sebuah proses deteritorialisasi ( deterritorialisation ), yakni meninggalkan teritorial, menjauh dari teritorial bahkan terusir dari teritorial (yang terakhir ini menjadi b

Kasus Cover Majalah Tempo

Image
(Keterangan foto: Cover majalah Tempo, karya The Last Supper versi Leonardo da Vinci, lalu versi Dieric Bouts, dan versi Jacopo Tintoretto) Oleh Kuss Indarto Tampilan sebuah media massa kembali diributkan dengan prasangka (presumption) pelecehan terhadap sebuah agama. Kali ini giliran majalah berita mingguan Tempo terkena sasaran. Edisi Khusus Soeharto, yang terbit pekan ini (4-10 Februari 2008), menampangkan cover yang kemudian menjadi pangkal kontroversi. Cover itu memvisualkan sosok Simbah Soeharto yang berbaju koko putih di tengah enam anak-anaknya. Ada citra Tommy, Tutut, dan Titik Soeharto di sebelah kiri, dan tiga anak lain diktator ini di sisi kanan, yakni Bambang Trihatmojo, Sigit Hardjojudanto, dan Mamiek. Mereka menghadap satu meja yang sama dengan taplak putih berikut perangkat makan seperti piring, mangkuk, lepek (piring kecil), asbak dan gelas serta cangkir. Semua perangkat itu nampak telah kosong tanpa menyisakan bekas makanan. Entahlah, mereka habis makan den

Mon Decor Lifetime Achievement Awards

Image
(Ini foto di selatan beringin eks kampus ASRI/STSRI/FSRD ISI Yogyakarta, 28 Januari 2008. Dari kiri ke kanan: Suwarno Wisetrotomo, Dyan Anggraini, Anggi Minarni, Sujud Dartanto, Edhi Sunarso, Prof. Sudarso Sp., Martha Gunawan (Galeri Mon Decor), dan Kuss Indarto) Sambutan/Pengumuman Penganugerahan Mon Décor Lifetime Achievement Awards Kepada Prof. Soedarso Sp., M.A. dan Edhi Sunarso Yang saya hormati hadirin semuanya, Yang saya hargai kawan-kawan seniman, perupa, para jurnalis dari media cetak maupun elektronik, Assalamualaikum Wr Wb Salam sejahtera bagi kita semua Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas semua karunia yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga malam ini kita bertemu dalam suasana gembira, sehat dan selamat. Malam ini, seperti telah kita ketahui bersama, adalah malam penutupan Perhelatan Pameran Seni Visual Jogja Biennale IX-2007, yang berlangsung dari 28 Desember 2007 hingga malam ini, 28 Januari 2008. Sejak penyelenggaraan Biennale Jog