Posts

Showing posts with the label Singapura

Sandi(wara)

Image
Sebagai sebuah tawaran isu, omongan Sandiaga Uno bahwa "harga makanan di Singapura lebih murah daripada di Jakarta" sebenarnya berpotensi menarik untuk diikuti. Di belakang Sandi, saya menduga ada pasukan intelektual yang siap mengelaborasi dengan baik, argumentatif, padat data dan gigih mempertahankan tawaran isu tersebut. Salah satu yang mencoba mempertahankan isu itu adalah anggota DPR dari Gerindra, Rahayu Saraswati, yang tampil di acara talk show "Mata Najwa", Rabu, 10 Oktober 2018 malam. Dia sempat bilang bahwa lontaran isu Sandi itu didukung oleh data dari World Bank. Sayang sekali dia tidak mampu menjelaskan dengan jernih dan detail plus rentetan data faktual. Maka, ketika dia mampat kata-katanya karena tanpa bukti data dan fakta, lawannya--si mpok Irma dari kubu Jokowi yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat--menghadangnya dengan data yang diperolehnya dari media barat, The Economist (lihat nukilannya di bagian bawah status ini). ...

Saleh dan Luna

Image
Menengok karya-karya Sang Pemula dari Philipina, Juan Luna de San Pedro y Novicio. Juan hidup hampir satu generasi setelah Sang Pemula dari Indonesia, Raden Saleh Syarief Boestaman. Raden Saleh hidup antara 1811 dan wafat tahun 1880 ketika berusia 69 tahun. Sementara Juan Luna lahir tahun 1857 dan meninggal karena serangan jantung di usia 42 pada tahun 1899. Karya-karya dahsyat keduanya tengah dipamerkan di National Gallery Singapore, 16 Nov 2017 hingga 11 Maret 2018. Ada ban yak hal yang bisa dipelajari dari dua tokoh ini. Misalnya tentang hasrat untuk memajukan diri dengan terus belajar. Raden Saleh studi seni rupa di Belanda dan Jerman. Juan Luna belajar di Spanyol dan Italia. Di sisi lain, Raden Saleh dianggap sebagai priyayi yang akomodatif terhadap kepentingan negeri penjajahnya, Belanda. Tapi anggapan itu bisa luntur ketika dia melukis "Penangkapan Diponegoro" yang secara simbolik memberi perlawanan kultural terhadap Belanda. Sedang Juan Luna y...

Bashher...

Image
Bagi mereka yang sering atau sesekali ke negeri jiran, mungkin tak asing lagi dengan lanskap ruangan ini. Ya, lantai kotak hitam-putih serupa papan catur dan ribuan buku yang relatif baru tertata dan berserak dalam beberapa ruangan tersebut sudah membentuk identitas tersendiri. Ruang-ruang itu bernama Basheer Graphic Bookstore, berada di lantai 4 kompleks Bras Basah, Singapura. Letaknya berseberangan dengan Raffles Hotel, tak jauh dari National Library, Singapore Art Museum ( SAM), dan Museum Nasional Singapura. Hanya berbilang raturan meter dari tempat-tempat tersebut, dan tentu bisa ditempuh dengan jalan kaki. Basheer mungkin bisa dibilang "hanya" sebuah "kios" buku yang berukuran agak luas. Kalah luas ketimbang semua toko buku Gramedia di Indonesia. Tapi jualannya yang cukup spesifik itu jadi kelebihan yang tampaknya belum ada di negeri sebesar Indonesia. Buku-buku seni rupa, arsitektur, animasi dan lainnya ngumpul di sini. Majalah seni rup...

ARAB SOSIALIS

Image
Hari-hari ini, hingga 28 Februari 2016, sebuah pameran seni rupa bertajuk "Time of Other" digelar di SAM (Singapore Art Museum). Di antara 17 perupa yang menggelar karyanya di situ, ada perupa Indonesia bernama Saleh Husein. Dia keturunan Arab, lahir di Jeddah, dan sekarang menetap di Jakarta. Karya Saleh berjudul "Arabian Party", menempati sebuah ruang. Di situ ada sekitar 90-an lukisan kecil-kecil.yang disatukan, yang subyek rupanya diangkat dari foto dukumen tasi. Ada pula sebuah etalase (show case) berisi dokumentasi majalah atau penerbitan lain yang pernah diterbitkan sebelum Indonesia merdeka. Salah satu dokumentasi penting dan sangat menarik adalah maklumat Partai Arab Sosialis Indonesia yang dinyatakan tahun 1933 oleh ketuanya, Rakib Almoendari. Bunyi maklumat itu sebagai berikut: Partai Arab Sosialis Indonesia Bahwa penghargaan kepada kemanoesiaan demi kesedjahteraan oemat manoesia itu sendiri adalah toedjoean dari adjaran Islam, ...