Tiada Lagi SMS dari Gandung
Oleh Kuss Indarto Di pemakaman kampung Gampingan, Wirobrajan, di tepi sungai Oya, di bawah rindangnya pohon “asem Jepang”, akhirnya, tubuh Wahyudiono atau yang karib dipanggil Gandung direbahkan. Tubuhnya yang bertahun-tahun lalu terbilang tambun, di bulan-bulan terakhir tampak menyusut karena digerogoti penyakit gula darah (diabetes melitus), juga ditambah penyakit lain. Belum lagi sebuah kecelakaan kendaraan bermotor sempat mengempaskan tubuhnya hingga mencederai bagian tulang lengan kirinya. Tubuhnya hanya bertahan menyangga penyakit-penyakit itu hingga di usia 44 tahun. Jumat Kliwon, 7 November 2014, sekitar pukul 07.00-an WIB, Gandung meninggal di salah satu sal di RS Pemda Wirosaban, Yogyakarta. Tak hanya keluarga dan kampungnya, dunia seni rupa Yogyakarta pun kehilangan sosok ini—terutama bagi para seniman, pekerja seni, atau mereka yang pernah mengenyam bangku kuliah di Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (FSR ISI), Yogyakarta, khususnya saat berkampus di ...