Posts

Showing posts from February, 2017

Bean

Image
DALAM sebuah wawancara yang cukup panjang dengan Nickolas Baume pada tahun 2008, perupa Anish Kapoor menyatakan bahwa “artist don’t make objects. Artist make mythologies”. Seniman bukan (sekadar) membuat objek karya seni, namun juga menciptakan mitologi. Hasil wawancara—yang dimuat dalam katalog pameran tunggal Kapoor di ICA, Boston, Amerika Serikat tahun 2008, bertajuk “Anish Kapoor: Past, Present, Future”— itu mengisyaratkan kegelisahannya sebagai seorang seniman yang ingin melakukan lompatan besar dalam proses kreatifnya. Juga ingin keluar dari arus utama (mainstream) dalam dunia seni patung dan menciptakan karya melewati cara berpikir out of the box. Latar belakangnya bisa sedikit dilacak bahwa dia berasal dari India, lalu berkehendak untuk masuk di akademi seni rupa di London, Inggris, dan ingin menjadi seniman berlevel dunia. Tentu bukan perkara mudah ketika seniman Asia ingin merangsek ke jenjang penting seni rupa dunia karena Barat juga tetap punya kepentinga...

Turis Manca

Berapa jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dalam 7 tahun terakhir? Tahun 2010 = 7,00 juta tahun 2011 = 7,65 juta Tahun 2012 = 8,04 juta Tahun 2013 = 8,80 juta Tahun 2014 = 9,44 juta Tahun 2015 = 10,41 juta Tahun 2016 = 11,52 juta Apa yang bisa dibaca? Selama masa pemerintahan SBY, kenaikan jumlah wisatawan asing tiap tahun di bawah 10%. Sementara sejak masa Jokowi naik di atas 10%. Jumlah dan persentasenya bisa kian melonjak kalau bandara-bandara baru berskala internasional sudah jadi dan melayani rute internasional. Dunia seni (rupa) juga bisa ikut berperan atau mengambil peluang dari fakta ini. Misalnya dengan menghelat peristiwa seni di banyak kota di Indonesia yang berskala internasional. Ini lebih konkret dan kontributif daripada ribut soal agama yang dipolitisasi, misalnya. Mari bergerak! ***

Cium Kaki

Image
Perupa Heri Dono dengan takzim mencium kaki kiri perupa Tisna Sanjaya. Tisna cukup kaget, lalu dengan segera menangkupkan kedua tangan di depan dadanya. Adegan ini terjadi di Breeze Art Space, BSD, Tangerang, ketika Tisna melakukan performance art yang melibatkan Heri Dono. Tisna menyiapkan setengah toples air yang digunakannya untuk menyuci kaki kiri Heri Dono. Lalu, sebaliknya, setengah toples air yang lain dipakai oleh Heri Dono untuk menyuci kaki kiri Tisna. Sejimpit air hasil cucian kaki itu dicipratkan ke atas kanvas. Lalu, tiga jenis serbuk disebarkan di atas kanvas yang basah oleh air basuhan kaki. Ada serbuk kunyit atau kunir, serbuk ketumbar, dan serbuk hasil bakaran buku. Hasilnya seperti tampak dalam foto.   Performance art seperti telah dilakukan oleh Tisna beberapa kali dengan melibatkan banyak orang yang terpilih oleh seniman yang juga dosen FSR ITB ini. Orang penting yang diajaknya untuk performance art ini adalah ibunya sendiri. Ya, surga berada...