Membongkar “Mitos” dalam FKY
Oleh Kuss Indarto (Tulisan ini telah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Minggu Legi, 25 Maret 2007, dengan banyak editing oleh pihak redaksi hingga tinggal kira-kira 70% dari teks semula. Foto di sebalah adalah lukisan karya Iwan Hartoko) TAWARAN isu pembubaran FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) oleh Bambang JP (KR, 14/01/2007) tampaknya tidak cukup populer karena delapan penanggap sebelum ini, tegas atau tersamar, telah memberi respons yang mengerucut bahwa FKY tidak perlu dibubarkan. Rekomendasinya soal penggantian tajuk Festival Kesenian Yogyakarta menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta pun tidak menjadi hal yang solutif karena sebagian besar penanggap berasumsi kuat bahwa perkara substansial dan elementer justru menjadi titik persoalan yang mesti dikuak dan dibongkar untuk pembenahan. Hal-hal substansial dan elementer itu antara lain tentang pemberdayaan fungsi dan peran Dewan Kebudayaan (DKY) yang lebih serius seperti disarankan Saut Situmorang (21/01/2007). Atau tenta