Lukisan Indonechina?
(Foto: lukisan Tue Minjun, Untitled, 2005, oil on canvas, 220.3 x 200 cm) Oleh Kuss Indarto (Tulisan ini telah dimuat di harian Suara Merdeka Semarang, Minggu, 29 Juli 2007) Sekurang-kurangnya dalam 5 tahun terakhir ini, nama-nama perupa China kontemporer seperti Yue Minjun, Fang Lijun, Ju Ming, Wang Guangyi, Xue Jiye, Zhou Chunya, dan sederet nama lain, mulai mengental dalam ingatan kolektif masyarakat seni rupa Indonesia. Beberapa di antara mereka merupakan the best-known top money-maker artists yang mulai "menguasai" pasar balai lelang seni rupa dunia. Berhamburnya karya-karya mereka di sini dalam kurun waktu tersebut terasa memberi banyak pengaruh yang tak bisa dielakkan. Pada satu sisi, kenyataan ini cukup memprihatinkan karena interest pasar di jagad seni rupa Indonesia relatif banyak tersedot karena beralih mengoleksi karya-karya seniman China. Apalagi kedatangan mereka justru langsung diberi kesempatan dan ruang yang sangat optimal oleh galeri-galeri ternama di Indon