Komik lokal lekat di hati
Th. D. Wulandari & Herry Suhendra (Tulisan ini telah dimuat di harian Bisnis Indonesia, Minggu, 24 Januari 2010) Perkembangan komik pada beberapa tahun terakhir ini banyak menemukan muara aktualisasi dan aksentuasinya. Karya itu bergerak tidak saja di ruang media cetak yang relatif terbatas lahannya, tetapi juga lewat artikulasi lain. Mereka hadir di buku-buku komik yang disokong dan selaras dengan kebutuhan LSM tertentu yang ingin memediasikan programnya lewat komik. Demikian juga lembaga pemerintahan yang ingin programnya gampang dikomunikasikan ke masyarakat. Komik juga bergerak di ruang virtual yang kini telah menjadi media pilihan paling popular bagi generasi muda. Terakhir, komik kian popelar di kalangan tertentu dengan maraknya lukisan anak muda yang berkecenderungan komikal ( comical ). Apa pun bentuknya, gejala popularisasi komik ini memberi tanda penting bagi gerakan komik di Indonesia. Komik tidak lagi diberi perspektif yang stereotip, yakni sebagai bacaan anak-anak dan