Kompetisi Indonesia Art Award 2010
Contemporaneity adalah tanda-tanda seni rupa kontemporer yang terlihat pada karya. Pewacanaan paling umum yang seringkali diyakini mendasari contemporaneity adalah perubahan dari seni rupa modern ke seni rupa kontemporer. Pada karya-karya terlihat sebagai: Pembebasan media ungkapan yang tadinya terbatas pada seni lukis dan seni patung; Pembebasan narasi dan theatricality yang tadinya “di-tabu-kan”. Pembebasan bahasa visual (khususnya bahasa seni lukis dan bahasa seni patung) dari ikatan sejarah seni rupa linier di mana sesuatu bahasa (tercermin pada isme) dianggap mati, setelah kemunculan sesuatu bahasa baru (isme baru).
Akan tetapi sampai sekarang contemporaneity tidak pernah bisa dipastikan karena tidak satu pun dari pemikiran pada perkembangan seni rupa kontemporer yang (bisa) muncul menjadi paradigma. Maka pewacanaan tanda-tanda seni rupa kontemporer masih “terbuka” hingga kini untuk kemunculan tanda-tanda baru.
Penambahan tanda-tanda seni rupa kontemporer itu terjadi terutama karena munculnya tanda-tanda kultural pada perkembangan seni rupa kontemporer di luar Eropa, Amerika Serikat. Pewacanaan seni rupa kontemporer yang mendasari gejala ini adalah kembalinya seni rupa ke masyarakat (konteks) dan kebudayaan (kebudayaan populer dan kebudayaan etnik). Tercermin pada kemunculan Pop Art (1960) dan gerakan multikulturalisme (1970) pada awal perkembangan seni rupa kontemporer.
Sekarang ini seni rupa kontemporer memasuki perkembangan global. Dalam proses ini seni rupa kontemporer tidak bisa menghindar dari tanda-tanda kultural (dunia) yang beragam karena globalisasi juga tidak bisa menghindar dari kondisi multi-kultural dunia.
Bingkai Indonesia Art Award 2010 adalah pewacanaan contemporaneity dalam perspektif Indonesia melalui pameran karya-karya yang masuk nominasi, khususnya karya-karya yang mendapat award. Karena itu Indonesia Art Award 2010 tidak terbatas pada pencarian karya-karya terbaik. Kompetisi ini meliputi pula pewacanaan contemporaneity pada perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia. Pewacanaan ini didasari keyakinan bahwa para peserta kompetisi mempunyai pemahaman, penafsiran bahkan pandangan personal tentang seni rupa kontemporer. Persepsi dan pandangan seniman yang tercermin pada karya tidak bisa dilepaskan dari pewacanaan contemporaneity.
Tim Juri/Tim Kurator:
Jim Supangkat (Ketua)
Asmudjo Jono Irianto (Anggota)
Suwarno Wisetrotomo (Anggota)
Rizki A Zaelani (Anggota)
Kuss Indarto (Anggota)
Persyaratan mengikuti kompetisi:
1. Terbuka untuk perupa/seniman seluruh Indonesia, atau seniman asing yang tengah tinggal di Indonesia, minimal berusia 18 tahun.
2. Karya yang disertakan diyakini peserta adalah karya seni rupa kontemporer.
3. Setiap peserta hanya boleh menyertakan (1) satu karya.
4. Karya yang disertakan tidak pernah diajukan mengikuti kompetisi mana pun.
5. Karya yang disertakan tidak harus karya baru. Bisa disertakan karya yang sudah pernah dipamerkan dan karya-karya yang sudah dikoleksi. Batas waktu pembuatan karya, antara tahun 2000-2010.
6. Karya yang disertakan dilengkapi tulisan sepanjang (maksimal) 400 kata (1 halaman kuarto). Tulisan bisa berupa penjelasan karya atau penjelasan gagasan, atau latar belakang pemahaman seni rupa kontemporer atau konsep karya. Tulisan bisa dilengkapi dengan portofolio.
7. Setiap karya harus dilampirkan keterangan karya dengan jelas, judul, ukuran, media, tahun serta berat karya. Peserta wajib mencantumkan nama, alamat, nomor telpon, dan alamat email dengan jelas.
Hadiah Indonesia Art Award 2010
3 Karya Terpilih @ Rp. 50.000.000,- + Trophy dan Sertifikat
Batas Pengiriman foto/CD/e-mail karya: 2 April 2010 (cap pos).
Panitia Indonesia Art Award 2010
Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI)
Gd.B Galeri Nasional Indonesia, Jl.Medan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat 10110
Telp. 021-3861603, Fax.021-3861535
e-mail ysri_seni@yahoo.com