Melihat Ekspresi Watak Bayu
Oleh Kuss Indarto DALAM sebuah kesempatan, Dr. Rodrigo de Andrade, Direktur do Patrimonio e Artisco National, Brazilia, memberikan komentar pendek ketika menyaksikan pelukis Affandi sedang melukis: “… Sesungguhnya, beliau tidak melukis, (tapi) beliau memberikan dirinya sendiri ke dalam kanvas, dengan tube-tube yang berisi cat pada tangannya, jarinya berfungsi sebagai kuas…” Komentar tersebut dituliskan oleh (almarhum) pelukis Nashar dan termuat dalam katalog “Kata Rasa 100 Hari” untuk memperingati 100 hari kepergian Affandi, yang acaranya berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, tahun 1990. Saya kira komentar Dr. Rodrigo de Andrade tidaklah berlebihan, bahkan relatif cukup representatif untuk memberi gambaran atas totalitas kesenimanan Affandi ketika berhadapan dengan kanvas. Ketika di depan kanvas, maestro itu benar-benar terlihat tengah menggeluti dunia yang menghidupi diri dan reputasinya, juga harga diri dan cecitraan yang melingkunginya. Realitas ini, bagi saya, seperti seb