Minggu Tegang...

(Harusnya ini tertulis pada 28 Agustus lalu, tapi salah kamar ngirimnya...)

Ini pekan yang menegangkan bagiku. Perhelatan pameran Boeng Ajo Boeng: Tafsir Ulang Nilai-nilai Manusia Affandi yang aku kuratori bersama mas Hari Budiono (Bentara Budaya Yogyakarta) dan Sujud Dartanto, masuk dalam tahap akhir persiapan. Displai akan segera dilakukan.

Ini yang merepotkan. Seharusnya, sesuai jadwal, para seniman peserta sudah menyerahkan karya paling akhir pada 20 Agustus kemarin. Nyatanya, setelah lewat seminggu, baru ada sekitar 35 persen karya yang masuk ke panitia. Jelas memusingkan karena kami harus mendisplai di tiga tempat sekaligus, yakni di Bentara Budaya, Museum Affandi, dan Taman Budaya Yogyakarta. Kalau hanya lukisan saja sih sebenarnya tak terlalu masalah, lha ini kan banyak yang rencananya mau bikin karya instalasi. Tentu repot. Karya lukisan pun juga tak mudah mesti ukurannya sudah ketahuan lewat data. Kalau belum tau secara fisik, aku gak bisa gegabah karya si A dipasang bersebelahan dengan karya si B. Pasti karakter karya memberi pengaruh dan menjadi alasan dasar dalam mendisplai. Misalnya karya seniman A bisa jadi tak nyambung bila dijejerkan dengan karya si B. Inilah yang bikin aku pusing . Apalagi waktunya mepet, tenaga hanya 6 orang. wah!

Ternyata budaya last minute masih kuat menghinggapi teman seniman di Indonesia. Inilah yang banyak disinyalir oleh beberapa kalangan atas lemahnya daya saing seniman kita ketimbang seniman negara lain. Misalnya dengan seniman Cina. Menurut beberapa owner galeri di Jakarta, mereka -- para seniman itubegitu disiplin dan tepat waktu sesuai jadwal. Mungkin mekanis. Tapi hal itu, budaya macam itu, sangat membantu sepak terjang mereka dalam membangun reputasi di tingkat lebih global. Kalau mau mendunia, harus siap untuk membenahi kultur buruk seper, ti ketidakdisipinan.

Ah, jadi ngrumpi gak baik ya! Tapi itulah faktanya! Kita masih ketinggalan untuk hal yang sederhana: disiplin!

Yasud... Moga2 sukses deh acara pameran Boeng Ajo Boeng: Tafsir Ulang Nilai-nilai Manusia Affandi..



Comments

Popular posts from this blog

Lukisan Order Raden Saleh

Memanah

Apa Itu Maestro?