Sri Mulyani Memaknai "Yak, Bagus!"
Menteri Keuangan Prof.Dr. Sri Mulyani Indrawati di depan patung pelukis Tino Sidin, di Jln. Tino Sidin, Kadipiro, Yogyakarta, Sabtu, 23 Desember 2017. Sri berdiri berjajar dengan salah satu putri Tino Sidin, dan Yusman, pematung yang mematungkan Tino Sidin di belakangnya.
Saat berorasi di kesempatan itu, Sri mengingatkan kembali ungkapan "yak, bagus!", "ayo, teruskan!" yang acap dilontarkan oleh almarhum Tino Sidin saat mengampu acara Gemar Menggambar di stasiun televisi milik pemerintah, TVRI, puluhan tahun lalu. Baginya, ungkapan seperti itu perlu terus disegarkan kembali dalam ingatan untuk diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan sosial, juga dalam kehidupan bernegara.
Sri
mengingatkan bahwa ungkapan bernada apresiatif seperti "yak, bagus!"
kini seperti menjadi sesuatu yang langka. Tidak sedikit manusia di
sekitar kita kini lebih rajin untuk mencaci, meremehkan, meniadakan yang
lain, daripada memuji, atau menghargai setiap kebaikan yang telah dan
sedang dilakukan oleh orang atau pihak lain.
Mental untuk mengapresiasi secara konstruktif seperti dilakukan oleh Pak Tino Sidin pada setiap lukisan anak yang disodorkan padanya, layak untuk diteladani, dan diperluas cakupannya di wilayah sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Ini jauh lebih menentramkan ketimbang selalu mengumbar kebencian, caci maki, kedengkian dan semacamnya.
Sri yang belajar melukis pada Tino Sidin lewat televisi di masa kecilnya puluhan tahun lalu itu seperti memberi sinyal penting bahwa misi seni pun bisa dipertajam sasarannya untuk perbaikan hubungan antarmanusia. ***
Mental untuk mengapresiasi secara konstruktif seperti dilakukan oleh Pak Tino Sidin pada setiap lukisan anak yang disodorkan padanya, layak untuk diteladani, dan diperluas cakupannya di wilayah sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Ini jauh lebih menentramkan ketimbang selalu mengumbar kebencian, caci maki, kedengkian dan semacamnya.
Sri yang belajar melukis pada Tino Sidin lewat televisi di masa kecilnya puluhan tahun lalu itu seperti memberi sinyal penting bahwa misi seni pun bisa dipertajam sasarannya untuk perbaikan hubungan antarmanusia. ***