Barang Dapur Subodh
"Line of Control"(2008, karya Subodh Gupta.
Salah satu bintang seni rupa kontemporer India saat ini, tak pelak lagi, adalah Subodh Gupta. Seniman kelahiran Bihar, India tahun 1964 ini memiliki karakter karya yang khas. Meski mengambil jurusan seni lukis saat kuliah di College of Art and Craft, Patna (lulus tahun 1988), Subodh banyak melahirkan karya patung yang kuat ide dan eksekusinya.
"Line of Control" (2008) adalah salah satu karyanya yang monumental. Bukan saja karena ukurannya yang cukup gigantik, namun juga karena keunikan material karya dan kekuatan idenya. Fisik karya ini memiliki titik terpanjang dan terlebar 10 meter, dan titik tertinggi mencapai 10 m. Materinya berupa susunan alat-alat dapur atau rumah tangga yang sebelumnya telah di-finishing dengan stainless yang kinclong. Susunan ribuan benda-benda tersebut memiliki berat 26 ton.
Salah satu bintang seni rupa kontemporer India saat ini, tak pelak lagi, adalah Subodh Gupta. Seniman kelahiran Bihar, India tahun 1964 ini memiliki karakter karya yang khas. Meski mengambil jurusan seni lukis saat kuliah di College of Art and Craft, Patna (lulus tahun 1988), Subodh banyak melahirkan karya patung yang kuat ide dan eksekusinya.
"Line of Control" (2008) adalah salah satu karyanya yang monumental. Bukan saja karena ukurannya yang cukup gigantik, namun juga karena keunikan material karya dan kekuatan idenya. Fisik karya ini memiliki titik terpanjang dan terlebar 10 meter, dan titik tertinggi mencapai 10 m. Materinya berupa susunan alat-alat dapur atau rumah tangga yang sebelumnya telah di-finishing dengan stainless yang kinclong. Susunan ribuan benda-benda tersebut memiliki berat 26 ton.
Karya yang pernah dipajang di Tate Triennale, Inggris ini dirancang
oleh Subodh serupa dengan gumpalan awan hasil eksplosi bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang tahun 1945. Subodh sendiri pertama kali
menggambar tema bom atom pada tahun 1999 saat ada ketegangan politik
antara negaranya, India dan Pakistan yang dipicu oleh upaya percobaan
bom nuklir.
Ide tersebut muncul kembali 9 tahun kemudian dan dieksekusi dengan material "everyday object" berupa perangkat dapur dan rumah tangga: sendok, garpu, panci, rantang, pispot dan sebagainya. Ya, dengan material "sederhana" Subodh berbicara perihal politik dan dengan format yang cukup gigantik.
Kecenderungan seniman ini memanfaatkan material yang siap pakai bagi orang awam ini yang membuat surat kabar Inggris, The Guardian menyebut Subodh sebagai "Damien Hirst-nya New Delhi". Ya, sebutan yang sekilas seperti membanggakan karena dia disetarakan dengan seniman Inggris yang reputasinya di seni rupa kontemporer dunia lebih tinggi dan kuat. Tapi juga, lagi-lagi, itu julukan yang meliyankan (the other) orang Asia. Seolah Asia tetap di bawah kuasa Barat.
Kini, karya-karya Subodh makin banyak dengan pencapaiannya masing-masing. Konsep dasar karyanya yang menempatkan "everyday and readymade object" sebagai basis material karyanya masih tetap jadi landasan praktik kreatif Subodh. Sederhana mulanya, luar biasa akhirnya.
Kamu juga bisa kok kalau mau tekun menggali kekuatanmu! Ayo!
Ide tersebut muncul kembali 9 tahun kemudian dan dieksekusi dengan material "everyday object" berupa perangkat dapur dan rumah tangga: sendok, garpu, panci, rantang, pispot dan sebagainya. Ya, dengan material "sederhana" Subodh berbicara perihal politik dan dengan format yang cukup gigantik.
Kecenderungan seniman ini memanfaatkan material yang siap pakai bagi orang awam ini yang membuat surat kabar Inggris, The Guardian menyebut Subodh sebagai "Damien Hirst-nya New Delhi". Ya, sebutan yang sekilas seperti membanggakan karena dia disetarakan dengan seniman Inggris yang reputasinya di seni rupa kontemporer dunia lebih tinggi dan kuat. Tapi juga, lagi-lagi, itu julukan yang meliyankan (the other) orang Asia. Seolah Asia tetap di bawah kuasa Barat.
Kini, karya-karya Subodh makin banyak dengan pencapaiannya masing-masing. Konsep dasar karyanya yang menempatkan "everyday and readymade object" sebagai basis material karyanya masih tetap jadi landasan praktik kreatif Subodh. Sederhana mulanya, luar biasa akhirnya.
Kamu juga bisa kok kalau mau tekun menggali kekuatanmu! Ayo!