Finalis Indonesia Art Award 2010: Perupa Yogyakarta Masih Dominan
UNTUK kesekian kalinya, para seniman Yogyakarta masih tetap mendominasi Kompetisi Indonesia Art Award (IAA). Kali ini, dalam perhelatan IAA 2010, ada sejumlah 46 seniman seni rupa (perupa) yang masuk sebagai finalis atau nominees. Jumlah ini hampir menguasai separuh dari keseluruhan finalis yang jumlahnya ada 95 seniman. Sementara kawasan lain yang juga banyak masuk sebagai finalis, seperti sudah bisa diduga, berasal dari Bandung, yakni sebanyak 18 orang.
Itulah salah satu sisi yang bisa disimak dari hasil penjurain tahap pertama Kompetisi IAA 2010 yang berlangsung hari Senin, 26 April 2010, yang berlangsung di gedung Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta. Penjurian berlangsung hingga mencapai 11 jam dengan dipimpin oleh Ketua Tim Juri, Jim Supangkat beserta para anggota tim juri lainnya, yakni Asmudjo Jono Irianto, Rizki A. Zaelani, Suwarno Wisetrotomo, dan Kuss Indarto. Penjurian yang berlangsung seru dan ketat ini untuk menyeleksi proposal dari seniman yang berjumlah 1.196 buah proposal. Pada tahap pertama ini para seniman mengajukan foto karya berikut data fisik karya yang diproposalkan untuk dikompetisikan. Sementara pada penjurian tahap berikutnya Tim Juri akan menghadapi secara langsung fisik karya yang telah masuk final atau 95 Besar tersebut. Rencananya, penjurian tahap kedua ini akan berlangsung akhir Mei setelah semua karya nominees masuk ke panitia.
Ketua Tim Juri, Jim Supangkat mengakui bahwa pada perhelatan kali ini memang belum ada karya yang sangat istimewa ataupun sangat mengejutkan dari aspek pencapaian artistik atau estetik. Hal serupa diamini juga oleh semua Tim Juri. Relatif bagus, namun belum memperlihatkan adanya kekuatan baru yang bisa menjadi “gejala kreatif” di kurun ke depan. Fakta ini tak bisa dielakkan dari realitas sosial dalam dunia seni rupa di Indonesia yang tengah hingar-bingar, terutama pada aspek pasar. Ini kemudian berimbas pada pemikiran dan orientasi banyak seniman dalam menyikapi adanya kompetisi. Tentu ini berbeda jauh ketimbang keadaan 10 hingga 15 tahun lalu ketika kompetisi diselenggarakan panitia kebanjiran oleh banyaknya proposal karya yang diajukan. Tahun ini memang relatif masih banyak yang mengajukan diri sebagai peserta kompetisi, namun rekor jumlah peserta belum sebanyak 10-an tahun lalu yang hingga mencapai dua ribu bahkan 3 ribu karya.
Sementara dalam aspek keragaman karya, Tim Juri IAA 2010 banyak meloloskan beragam karya yang sangat variatif. Berbeda dengan perhelatan sebelumnya yang nyaris tidak memasukkan karya lukis dalam jajaran karya finalis/nominees, kali ini Tim Juri menempatkan lukisan sebagai bagian dari keragaman karya kompetisi. Di samping tentu saja banyak mengakomodasi perupa yang menyodorkan karya seni instalasi, video art, object art, fotografi, patung, dan lainnya, sebagai pilihan kreatif yang diajukannya.
Juga hal yang menarik, yang berseberangan dengan keterangan di atas (bahwa banyak seniman yang orientasinya beda dalam merespons sebuah kompetisi), ternyata tak sedikit perupa yang tergolong “senior” atau yang sudah bereputasi tinggi masih antusias mengikuti kompetisi ini. Mereka yang kemudian lolos sebagai finalis antara lain Entang Wiharso, Hedy Hadiyanto, Melodia, Tatang Ramadhan Bouqie, Katirin, Nurdian Ichsan, dan beberapa lainnya. Nama-nama tersebut bersanding dengan nama-nama perupa junior yang mulai atau kemungkinan kelak akan mencuat sebagai nama-nama penting di fase waktu di depan, semisal Monika Ary Kartika, Agus Triyanto Br., Hojatul Islam, Andi Dewantoro, dan sederet nama lainnya. Pada titik inilah, publik yang akan menyimak, menimbang dan kemudian menilai.
Di bawah ini keterangan lengkap hasil penjurian tahap pertama Kompetisi Indonesia Art Award 2010:
I. DAFTAR NAMA NOMINEE/FINALIS
INDONESIA ART AWARD 2010 “CONTEMPORANEITY”
1. A. Priyanto “Omplong” (Yogyakarta)
2. Abdul Fatah (Yogyakarta)
3. Adytama Pranada Charda (Bandung)
4. Afdal (Yogyakarta)
5. Agung ”Tato” Suryanto (Surabaya)
6. Agus Putu Suyadnya (Yogyakarta)
7. Agus Triyanto BR (Yogyakarta)
8. Ahmed Zafli (Yogyakarta)
9. Ali Antoni (Yogyakarta)
10. Ali Rubin (Bandung)
11. Amrizal Sulaiman (Yogyakarta)
12. Andi Dewantoro (Bandung)
13. Andy Dwi Tjahyono (Bandung)
14. Angga Sukma Permana (Yogyakarta)
15. Arifin Yasonas (Depok)
16. Arisman Adhitama (Yogyakarta)
17. Ariyadi / Cadio Tarompo (Balikpapan)
18. Bagasworo Aryaningtyas (Jakarta)
19. Bagus Pandega (Jakarta)
20. Bestrizal Besta (Pekanbaru, Riau)
21. Reza Afisina (Jakarta)
22. Cecep Moch. Taufik (Bandung)
23. Cecep Rusyanto (Jakarta)
24. Cipto Purnomo (Magelang)
25. Dadi Setiyadi (Yogyakarta)
26. Deni Junaedi (Yogyakarta)
27. Dha Noe (Surabaya)
28. Dodo Santo (Bandung)
29. Doni Fitri (Yogyakarta)
30. Edo Pop (Yogyakarta)
31. Edward Bonaparte (Bandung)
32. Edwin Roseno Kurniawan (Yogyakarta)
33. Eko Suparyanto (Grobogan)
34. Entang Wiharso (Yogyakarta)
35. Erwin Windu Pranata (Bandung)
36. Faisal Habibi (Bandung)
37. Hadi Marsono (Yogyakarta)
38. Hafiz (Jakarta)
39. Handy Hermansyah (Bandung)
40. Hasan (Solo)
41. Hedi Hariyanto (Yogyakarta)
42. Herlambang Bayu Aji (Solo)
43. Herman Widianto (Bekasi)
44. Hojatul Islam (Yogyakarta)
45. I Made Parma (Bali)
46. I Nyoman Agus Wijaya (Bali)
47. I Wayan Legianta (Yogyakarta)
48. I Wayan Suja (Bali)
49. Iqro’ Ahmad Ibrahim Laili S (Yogyakarta)
50. Irfan Winoto Dechan (Bandung)
51. Irwanto Lentho (Yogyakarta)
52. Iswanto Hartono (Jakarta)
53. Jenny Lee (Surabaya)
54. Jumartono (Lamongan)
55. Katirin (Yogyakarta)
56. Khusna Hardiyanto (Yogyakarta)
57. Lutse Lambert Daniel Morin (Yogyakarta)
58. Made W. Valasara (Yogyakarta)
59. Melodia (Yogyakarta)
60. MG. Pringgotono (Bekasi)
61. Monika Ary Kartika (Bandung)
62. Muhammad Yusuf Siregar (Yogyakarta)
63. Muji Harjo (Yogyakarta)
64. Mulato Suprayogi (Yogyakarta)
65. Nur Khamim (Wonosobo)
66. Nurdin Ichsan (Bandung)
67. Nurkholis (Yogyakarta)
68. Patriot Mukmin (Bandung)
69. Priyaris Munandar (Yogyakarta)
70. Putut Wahyu Widodo (Semarang)
71. Rinaldi (Yogyakarta)
72. Rocka Radipa (Yogyakarta)
73. Rudi Hendriatno (Yogyakarta)
74. Setyo Priyo Nugroho (Yogyakarta)
75. Sigit Wijaya (Jakarta)
76. Soegiono (Malang)
77. Syaiful A Rachman (Yogyakarta)
78. Syamsul Ma’arif (Yogyakarta)
79. Tandya R. Sampurna “Ije” (Cimahi)
80. Tatang Ramadhan Bouqie (Jakarta)
81. Taufan ST (Cianjur)
82. Taufik (Yogyakarta)
83. Taufiq Panji Wisesa (Bandung)
84. Teguh Wiyatno (Yogyakarta)
85. Tommy Tanggara (Yogyakarta)
86. Tommy Aditama Putra (Bandung)
87. Toni Antonius (Bandung)
88. Uday Mashudi (Tanggerang)
89. Wahyu Srikaryadi (Bandung)
90. Widi S Martodihardjo (Jakarta)
91. Wilman Syahnur (Yogyakarta)
92. Yon Indra (Yogyakarta)
93. Yuli Kodo (Yogyakarta)
94. Yurnalis (Yogyakarta)
95. Yuniarto (Yogyakarta)
II. Data Statistik Nominee Indonesia Art Award 2010
1. Bali 3 orang nominee
2. Balikpapan 1 orang nominee
3. Bandung 18 orang nominee
4. Bekasi 2 orang nominee
5. Cianjur 1 orang nominee
6. Cimahi 1 orang nominee
7. Depok Bogor 1 orang nominee
8. Grobogan 1 orang nominee
9. Jakarta 9 orang nominee
10. Lamongan 1 orang nominee
11. Magelang 1 orang nominee
12. Malang 1 orang nominee
13. Pekanbaru 1 orang nominee
14. Semarang 1 orang nominee
15. Solo 2 orang nominee
16. Surabaya 3 orang nominee
17. Tangerang 1 orang nominee
18. Wonosobo 1 orang nominee
19. Yogyakarta 46 orang nominee
III. Jumlah Nominee/finalis Indonesia Art Award 2010 adalah 95 karya/seniman yang berasal dari 18 kota di Indonesia.
IV. Jumlah Karya/seniman yang masuk ke panitia Indonesia Art Award 2010 sebanyak 1296 karya/seniman yang berasal dari SUMATRA (Aceh, Padang, Palembang, Bengkulu, Medan, Jambi, Riau, Lampung), JAWA BARAT (Cirebon, Garut, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Garut), JAKARTA dan JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang), JAWA TENGAH (Tegal, Demak, Banyumas, Solo, Semarang, Magelang, Purwokerto, Purworejo, Wonosobo), YOGYAKARTA, JAWA TIMUR (Surabaya, Malang, Gresik, Lamongan, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember, Jombang, Sidoarjo, Mojokerto), BALI (Denpasar, Singaraja), KALIMANTAN (Balikpapan, Banjarmasin), SULAWESI (Makasar, Manado, Gorontalo).
Catatan:
• Para nominee/finalis yang terpilih pada penjuriaan/penilaian taahap I (pertama) diharapkan untuk mengirimkan karya asli ke panitia IAA 2010 Yayasan Seni Rupa Indonesia paling lambat tanggal 14 Mei 2010.
• Karya asli yang akan dikirimkan dimohon untuk dipacking secara baik dan aman, serta melampirkan bagan/tata cara pemasangan jika diperlukan.
• Karya asli akan dinilai kembali pada tahap penjurian II (kedua) untuk menentukan karya yang akan menerima penghargaan.
• Karya nominee IAA 2010 akan dipamerkan di galeri nasional Indonesia pada tgl 17 – 27 Juni 2010.