"Hang Tuah Tak Lagi Berlayar"



Kesan Pendek Kuss Indarto:
 
DARI sekian ratus karya seni rupa yang dipajang dalam perhelatan ARTJOG13, ada lukisan F. Sigit Santosa yang menurutku menyedot perhatian karena kekayaan simbol yang tumpah di situ. "Hang Tuah Tak Lagi Berlayar", judul lukisan tersebut. ARTJOG13 sendiri bertema "Maritime Culture". Tampak dalam lukisan, ada sosok yang sebagian gesture-nya persis "The Death of Marat" karya Jacques-Louis David (1793). Ada teks Sanskerta "jalesveva jayamahe" yang kata terakhirnya dicoret dengan warna putih. Tentu juga ada judul lukisan ini yang menggoda.
 
Marat yang ilmuwan dan menjadi jurnalis kritis yang turut berandil menjatuhkan raja Louis XVI, untuk apa diseret sebagai bagian dari simbol visual di sini? Apakah sosok serupa Marat di negeri ini memang ada/banyak tapi tetap lunglai untuk mengingatkan kekuatan dunia bahari Nusantara yang tak banyak tergali? Apa memang negeri pemilik dua pertiga wilayah berujud laut ini sudah terkulai jagat kelautannya, jauh dari slogan "jayamahe"? Apakah nakhoda jagoan Melayu semacam Hang Tuah--sebagai representasi kemampuan orang Nusantara dalam menguasai laut--kini benar-benar sekadar utopia karena bangsa bahari di sini lebih banyak berhasrat sebagai bangsa kontinental?
 
Apapun, lukisan Sigit ini enigmatic, penuh teka-teki yang menggoda untuk berpikir. Kukira, dialah segelintir seniman yang doyan membaca, memperbarui sistem pengetahuannya. Terima kasih, mas Sigit!
 ***

Popular posts from this blog

Lukisan Order Raden Saleh

Memanah

Apa Itu Maestro?