Warna-warni Ceria setelah 12 Tahun Vakum
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/hottopic/read/3918/Warna-warni-Ceria-setelah-12-Tahun-Vakum/2014/09/14
WARNA-WARNA terang dan ceria mendominasi dalam pembukaan pameran lukisan
The World of Faizal Revival pada 6 September lalu. Perupa yang sempat
menanjak namanya pada era 1990-an tersebut kembali menggelar pameran
setelah lama vakum. Sebuah mobil tua diparkir di teras depan Taman
Budaya Yogyakarta menyambut setiap pengunjung pameran yang datang. Mobil
buatan 1951 tersebut dicat warna-warni oleh Faizal dengan gaya naif
yang khas.
Seniman yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas
Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, tersebut memamerkan
berbagai karya seni rupa, dari mobil yang dilukis (car painted),
dokumentasi pribadi, lukisan, hingga karya instalasi. "Untuk pameran
kali ini, saya mempersiapkannya butuh waktu sekitar dua tahunan," kata
dia di sela-sela pembukaan pameran yang berlangsung sampai 12 September
2014 ini.
Pameran terakhirnya dilakukan pada 2002. Sejak saat
itu, ia meninggalkan dunianya sebagai seorang perupa dan mencurahkan
perhatiannya secara penuh kepada sang anak. Keinginannya untuk melukis
kembali muncul setelah sang anak menanyakan alasan ayahnya yang seorang
pelukis tidak pernah terlihat melukis.
"Ayah kan seniman, kok
enggak pernah melukis?" tanya Kenwani Amisani yang saat itu masih
berumur 4 tahun, suatu hari di 2007. Pertanyaan sang buah hati itulah
yang melecut kesadarannya sebagai seorang perupa. Pria yang pernah
meraih Award Medaille du Conseil GeneraleÂPrix d'Honneur' France pada
1991 itu pun kembali mengeluarkan kemampuannya sebagai seorang perupa
walau diakui agak susah.
Gaya naif
Ia pun menyebut
pameran itu sebagai langkah untuk memperkenalkan lagi karyanya setelah
sebelumnya jarang menggelar pameran. Gaya-gaya naif khas dirinya pun
kembali bisa dinikmati para pecinta seni. Menurut Faizal, semua karya
yang dipamerkannya memiliki kesan khusus karena diciptakan setelah lama
vakum. Namun, di antara deretan karya yang dipasang, ada dua karya yang
menurutnya sangat melelahkan dan yang sangat dekat dengannya."Karya yang
paling melelahkan ialah Last Supper after Da Vinci," kata dia.
Satu
lagi karya yang sangat berarti dan sangat dekat baginya ialah 12
Portrait of My Daughter. Karya tersebut merupakan lukisan ekspresi
anaknya ketika berulang tahun.
Anaknya tersebut yang menjadi alasan ia
vakum dari dunia seni rupa dan yang menjadi alasannya untuk kembali
berkarya di dunia seni rupa. Bagi Oei Hong Djien (OHD), Faizal dinilai
seorang colorist yang berbakat dalam memilih warna-warna yang harmonis.
Faizal menggunakan warna-warna pastel yang cerah, tidak pernah gelap
atau murung.
"Faizal menggunakan cat akrilik dan lukisannya
selalu ceria, kadang melankolis," terang dia. Senada dengan OHD, Kus
Indarto selaku kurator pameran mengatakan karakter karya Faizal
merupakan karya seni yang penuh kegembiraan. Banyak tema keluarga yang
menarasikan situasi keluarga, seperti yang tengah berwisata, menonton
sirkus, dan berlatih naik sepeda. "Aspek bangunan spiritualitas sang
seniman tampak sangat dihidupi kehadiran keluarga," kata dia. Kehadiran
kembali Faizal saat ini dinilai akan diuji waktu dan kehendak sang
pengadil.