Beragam, Finalis Kompetisi Seni Lukis UOB 2015

Agus Dermawan T., salah satu anggota dewan juri kompetisi seni lukis UOB 2015, sedang memeriksa foto-foto karya para seniman peserta kompetisi. (foto: kuss indarto)

SEBANYAK 50 karya seni rupa dua dimensi (lukisan) terpilih masuk finalis dalam kompetisi seni lukis yang diadakan oleh Bank UOB, atau yang lebih dikenal dengan tajuk UOB Painting of the Year 2015. Lima puluh karya itu terpilah dalam dua kategori, yakni 36 karya terpilih sebagai finalis dalam kategori seniman professional, dan 14 lainnya terpilah dalam kategori seniman pendatang baru. Semua itu merupakan hasil seleksi yang dilakukan pada hari Senin, 14 September 2015 di kantor UOB, Jalan Thamrin, Jakarta. Tim dewan juri terdiri dari tiga orang, yakni Agus Dermawan T. (kritikus dan penulis buku seni rupa, Edwin Rahardjo, kolektor seni rupa dan gallerist), serta Kuss Indarto (kurator seni rupa).

Pemilihan finalis itu merupakan hasil penyaringan yang sangat ketat dari ribuan karya yang diajukan oleh sebanyak 650 seniman yang datang dari banyak kawasan di Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya dikirim dari Negara lain, yakni dari para seniman dan mahasiswa seni yang tengah menempuh studi seni rupa di manca Negara. Menurut ketua pelaksana, Lanny Andriani, minat para seniman untuk mengikuti kompetisi ini dari tahun ke tahun terus meningkat. “Dan tahun ini merupakan kompetisi dengan jumlah peserta paling banyak dibanding kompetisi serupa sebelumnya”. Bahkan dibandingkan dengan kompetisi seni rupa lainnya yang ada di tahun ini, jumlah peserta untuk kompetisi yang diadakan oleh UOB ini masih paling banyak. Lanny tak menyanggah bila besarnya minat ini tak lepas dari besaran hadiah yang sangat menggiurkan. Seperti diketahui, seniman yang terpilih dalam 4 Besar pada kategori Profesional dalam kompetisi ini akan diganjar dengan hadiah uang masing-masing: Rp 250 juta, Rp 100 juta, 80 juta, dan Rp 50 juta. Sementara untuk kategori Pendatang Baru, 4 Besar-nya akan mendapatkan hadiah masing-masing: Rp 30 juta, 25 juta, Rp 15 juta, dan Rp 10 juta.

Pada sisi lain, Agus Dermawan menyatakan bahwa pada kompetisi kali ini tidak sedikit muncul karya-karya yang cukup mengejutkan, baik dari aspek visual maupun gagasan. “Ada karya yang diciptakan dengan tingkat craftsmanship begitu tinggi, dan teknik yang relatif belum populer dilakukan oleh banyak seniman. Ada pula yang memuat pesan sosial begitu kuat,” tutur kritikus seni rupa yang baru saja meluncurkan buku baru tentang pelukis old master Basuki Abdullah. Agus juga menyadari bahwa dewan juri melakukan kerja yang tak mudah mengingat banyak karya yang bagus masuk dalam kompetisi. Maka, karya yang tak lolos babak final tentu saja tidak dengan sendirinya kurang bagus secara artistik atau pun muatan pesannya. Masih ada pertimbangan lain, seperti misalnya kebaruan dalam memunculkan idiom visual, keluar dari arus utama gaya pengekspresian karya, dan lainnya. Tentu, itu semua tak lepas dari subyektivitas masing-masing anggota juri—yang bukan subyektivitas memandang seniman secara personal, namun pada karya seninya.

Pendapat Agus juga diamini oleh juri yang lain, Edwin Rahardjo. Gallerist ini masih optimis bahwa karya-karya seniman Indonesia mampu bertarung di level regional bahkan internasional. Apalagi dalam konteks perhelatan kompetisi UOB ini. Seperti diketahui, pemenang puncak kompetisi seni lukis yang diselenggarakan oleh Bank UOB ini kemudian dikompetisikan ditingkat regional, yakni bertarung dengan para pemenang puncak dari 4 negara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Sejauh ini, dari 4 perhelatan di level regional, para peraih grand prize-nya masing-masing adalah karya seniman dari Thailand, Singapura, dan Indonesia memenangi 2 kali grand prize.

Menurut Edwin, setelah menyimak karya-karya yang masuk final, Indonesia masih optimis bias memenangi grand prize. “Tapi kita juga akan menghadapi kemungkinan lain, yakni kebijakan pemerataan. Masak sih Indonesia terus yang menang…” tutur Edwin.

Berikut ini daftar Finalis UOB POY 2015 (urut abjad). Daftar ini memuat nomer, nama seniman (sesuai urut abjad), kota tempat tinggal, dan judul karya yang masuk final. Panitia sendiri mengharapkan agar para finalis UOB POY 2015 segera mengirimkan karya lukis paling lambat sudah sampai di Jakarta pada tanggal 29 September 2015, pukul 16.00 WIB, persisnya di Gedung UOB lt 12, Jln. Thamrin, Jakarta.

FINALIS PROFESIONAL:

1. AGUS PUTU SUDYATNYA – Yogyakarta – “Harapan di Antara Puing-puing”
2. AGUNG SURYANTO – Surabaya – “Portal”
3. ANGGAR PRASETYO – Yogyakarta – “Exploitation of Fish”
4. ANDY FIRMANTO – Yogyakarta – “Menanam Padi di Langit”
5. ANDI HARTANA – Yogyakarta – “Menuju Revolusi Bantal”
6. ARWIN HIDAYAT – Yogyakarta – “Menjilat Juragan”
7. AT SITOMPUL – Yogyakarta – “Gerak Rasa”
8. BAYU YULIANSYAH – Yogyakarta – “Abandoned”
9. DEDY SUFRIADI – Yogyakarta – “Burning Series #4”
10. DIDIK WIDYANTO – Yogyakarta – “Kembali ke Masa Depan”
11. EKO SUPARYANTO – Grobogan – “Sabda Poetical”
12. ERIANTO – Yogyakarta – “Meditate”
13. FAIZIN – Banyuwangi – “Bagong-bagongan Hendra Gunawan”
14. GALUH TAJI MALELA – Depok – “Portrait of Raden Saleh”
15. GARIS KABE MUSLIM – Pasuruan – “Tandur”
16. JANURI – Yogyakarta – “Merdeka Free Independent”
17. HENDRA HARSONO – Yogyakarta – “Silaturahmi Gorillas Glass”
18. IABADIO PIKO – Yogyakarta – “The Morning Lanscape”
19. IQRAR DINATA – Yogyakarta – “Dinamika Asa”
20. INDRA WIDIYANTO – Bandung – “The Same of Olod Fear (Behind the Scene)”
21. IRMAN ARNAS RACHMAN – Purwakarta – “Stonescape Series #1”
22. I WAYAN ARNATA – Gianyar – “Dialog”
23. KADAFI G. KUSUMA – Yogyakarta – “Bung Hatta”
24. M. ASHAR SODIQ (ASHAR HORO) – Yogyakarta – “Hoaxism”
25. MELODIA – Yogyakarta – “Paket dari Desa”
26. OKY ROY MONTHA – Yogyakarta – “The Winner Never Win”
27. PRAYITNO – Jakarta – “Antropomachine”
28. RIESWANDI – Bandung – “Hyper Nature”
29. ROCKA RADIPA – Yogyakarta – “Good Vibration”
30. RONALD APRIYAN – Yogyakarta – “Berkah Garuda”
31. SAPTO SUGIYO UTOMO – Sukoharjo – “CV Rumah Kardus”
32. SIGIT RAHARJO – Yogyakarta – “Konslet Input-Output”
33. SURAJI – Yogyakarta – “Bersatu Padu Melawan Nafsu”
34. SURYA DARMA – Balikpapan – “Awasi dan Lindungi Mereka”
35. TJOKORDA BAGUS WIRATMAJA – Yogyakarta – “Prosferity”
36. WAHYUDDIN NAFSIAH DIAS PRABU – Yogyakarta – “Born Baby Born”

FINALIS PENDATANG BARU:

1. ALVIAN PUTRA - Yogyakarta - “Sang Raja”
2. DIAN PRAMANA PUTRA WIJAYA - Magelang - Place of Farming
3. JABBAR MUHAMAD - Bandung - “Eve of Projecy #1.2”
4. I KETUT GELEDIH – Bali – “Sawah Tetangga”
5. I WAYAN SUDARSANA – Bali – “Terbakar Racun”
6. LAKSAMANA RIO – Yogyakarta - “Journey of Dreamer”
7. MUTIARA RISWARI – Yogyakarta – “Titanium”
8. NOVITA PERMATASARI – Jakarta – “Taotie”
9. REZA PRATISCA HASIBUAN – Yogyakarta – “Lahirnya Keindahan”
10. SOFA BAGUS PANUNTUN – Semarang – “The Chairman”
11. SYAHARUDDIN RAMADHAN – Jakarta – “Supreme Master Leader”
12. SUTOPO – Yogyakarta – “Mother of Earth”
13. TITO TRYAMEL – Yogyakarta – “Berbagi Cerita”
14. TURI RAHARJO – Bandung – “Gajahku Menangis”

Popular posts from this blog

Lukisan Order Raden Saleh

Memanah

Apa Itu Maestro?