Bashher...
Bagi mereka yang sering atau sesekali ke negeri jiran, mungkin tak asing lagi dengan lanskap ruangan ini. Ya, lantai kotak hitam-putih serupa papan catur dan ribuan buku yang relatif baru tertata dan berserak dalam beberapa ruangan tersebut sudah membentuk identitas tersendiri.
Ruang-ruang itu bernama Basheer Graphic Bookstore, berada di lantai 4 kompleks Bras Basah, Singapura. Letaknya berseberangan dengan Raffles Hotel, tak jauh dari National Library, Singapore Art Museum (SAM), dan Museum Nasional Singapura. Hanya berbilang raturan meter dari tempat-tempat tersebut, dan tentu bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Basheer mungkin bisa dibilang "hanya" sebuah "kios" buku yang berukuran agak luas. Kalah luas ketimbang semua toko buku Gramedia di Indonesia. Tapi jualannya yang cukup spesifik itu jadi kelebihan yang tampaknya belum ada di negeri sebesar Indonesia. Buku-buku seni rupa, arsitektur, animasi dan lainnya ngumpul di sini. Majalah seni rupa ternama di seantero jagad seperti Art In America, Frieze, Art Forum, Art News, semua rutin bertandang ke sini.
Hiks, bikin ngiri. Kenapa tak ada kios atau toko buku seni seperti ini di Indonesia? Apa daya beli masih rendah? Apa minat baca masih minim? Hihihi, iya ya, majalah seni rupa di Indonesia kan sudah banyak yang almarhum--dan tak banyak yang merasa kehilangan. Kalau toh masih bertahan, ya itu karena dibela dengan idealisme yang keras kepala...