Berpihak

ENTAHLAH. Aku juga heran, betapa aku begitu antusias dengan Pilpres 2014 ini. Bentuk antusiasku adalah dengan keberpihakan pada capres Jokowi yang memberi banyak harapan perubahan ketimbang capres lainnya. Logika pilihanku berasal dari fakta pencapaian dan prestasi Jokowi, juga komitmennya, setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

Aku sama sekali bukan tim sukses atau relawan yang bergerak masif. Tak ada uang sama sekali yang hinggap ke dompetku karena keberpihakanku itu. Tapi aku akan membela keberpihakan ini dengan semampu logikaku. Kalau kelak Jokowi memang, kukira tak perlu mengemukakan pembelaan dan keberpihakan ini pada dunia, apalagi sampai berharap pada konsesi ekonomi atau cipratan kuasa apapun sebagai balas jasa. Maaf, tak akan pernah itu. Sebaliknya, kalau Jokowi kalah, aku akan menghormati siapapun presidennya sebatas dia menang tanpa kecurangan.

Bagiku, dalam situasi seperti ini, keberpihakan lebih bermartabat dan akan mendewasakan diri ketimbang seolah-olah netral (apalagi apatis) namun sebenarnya, diam-diam, hanya cari aman dan menunggu ke mana arah angin hendak bertiup. Pendukung Jokowi (dan Prabowo), selamat berpihak! Mari belajar dewasa untuk mendewasakan Indonesia! ***

Popular posts from this blog

Lukisan Order Raden Saleh

Memanah

Apa Itu Maestro?