Susi
(Catatan di akun facebook-ku, 10 September 2015)
SOSOK Susi Pudjiastuti tampaknya butuh improvisasi dalam
hidup. Apalagi pada 12 bulan terakhir ketika "tiba-tiba" menjadi pejabat
tinggi. Jadi menteri lagi! Nyaman sekali tampaknya ketika semalam
pengusaha ini menyambangi Bentara Budaya Yogyakarta, di jalan Suroto 2,
Kotabaru, Yogyakarta. Hadir bersama rombongan kecil sekitar pukul 19.00
wib, dan baru pulang empat jam berikutnya, pukul 23.00 wib.
Dua mangkok bakso permintaannya tandas disantapnya. Juga
teh panas dan air putih. Tapi tampaknya Bu Susi menahan diri untuk tidak
merokok, daripada esok harinya para hater punya bahan untuk nyampah dan
nyumpah di medsos. Dia maju di depan tetamu, setidaknya 5 kali, untuk
menyampaikan sambutan, menerima hadiah lukisan dari perupa Nasirun,
mengucapkan tabik hormat untuk para pemain ludruk, memenuhi ajakan untuk
berfoto bersama, dan menari. (Tarik, maaanngg...)
Pejabat sekelas menteri "nongkrong" hingga 4 jam di sebuah
venue seni, ngapain aja? Wong walikota Yogyakarta saja belum
pernah--bahkan undangan untuk membuka pameran pun sering tak
dipenuhinya. Ya, menteri Susi sengaja datang Jogja memenuhi undangan PFI
(pewarta Foto Indonesia) Yogyakarta untuk menutup secara resmi pameran
foto bertema "Nusa Bahari", nonton ludruk berlakon "Susi Duyung",
mendengarkan musik rock'n roll, yang sepanjang semua pertunjukan itu
berbonus ocehan para penonton. Ini bukan venue seni yang "tertib",
sehingga celometan atau olok-olok para penonton (yang sebagian adalah
seniman) mewarnai pertunjukan. Susi sesekali tertawa lepas karena
keriuhan celometan para penonton yang jauh dari tertib itu. Dia bersama
sahabat masa studi di SMA, Prof. Dr. Dwi Korita (Rektor UGM), tergoda
menengok ke arah suara celometan yang datang dari seantero arah.
Ketika ada adegan pertarungan dari tokoh antagonis dan
protagonis di panggung ludruk, misalnya, penonton berseru: "Dibom saja,
bu Susi! Bom aja!" Atau ketika ada pemain perempuan yang cukup bahenol
tengah akting dan dengan sigap seniman Djaduk Ferianto mendekati pemain
itu untuk memotret dengan kameran hapenya, teriakan pun terlontar: "Wah,
Djaduk orgasme!"
Lakon "Susi Duyung" sendiri narasinya dikreasi oleh
budayawan Romo Dr. Sindhunata SJ, dan telah dipentaskan sebelumnya. Kala
itu Susi sudah berusaha untuk memenuhi undangan pentas tersebut namun
gagal karena kesibukannya sebagai menteri. Dan malam tadi adalah
upayanya untuk "menebus" janji menyaksikan lakon tersebut.
Menteri perempuan yang bertato dan perokok namun menjadi
bintang terang dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK ini seperti tidak sedang
dikejar oleh banyak pekerjaan yang menumpuk di sekitarnya. Santai,
seperti apa yang diucapkannya dalam sambutan, Bu Susi tampaknya ingin
"menikmati level hidup ketika seni bisa mendamaikan dan membuat adem
jiwa". Selamat datang dalam keriuhan dunia seni yang mengaayikan, Bu
Susi. Tulari teman-teman di sekitar ibu, ya.