Cumil
Apakah sebuah karya patung bisa ditempatkan di trotoar? Tentu bisa, tapi tetap dengan menyelaraskan konteksnya. Salah satu contoh menarik adalah patung "Man at Work" yang berada di kawasan kota tua di Bratislava, ibukota Slovakia.
Patung itu ditempatkan di atas penutup gorong-gorong, persis di depan pintu sebuah toko di sebuah perempatan jalan. Tapi jalan di depannya bukan lagi jalan untuk kendaraan bermotor, melainkan khusus untuk pejalan kaki (pedestrian). Area itu adalah kawasan wisata yang jadi andalan pemerintah kota Bratislava.
Oleh pematungnya, Victor Hulík (kelahiran 1949), patung itu diberi nama Cumil. Sosok tersebut menggambarkan seorang pekerja kebersihan yang usai kencing di di gorong-gorong, sekaligus bersantai sambil usil mengintip rok-rok perempuan yang memakai rok (tinggi).
Patung berbahan perunggu itu mulai ditempatkan di kawasan kota tua tersebut tahun 1997. Ya, baru 18 tahun lalu. Tapi, uniknya, ada upaya untuk mengonstruksi mitos demi mengukuhkan keunikan patung tersebut. Saya belum tahu dari mana mitos itu dimunculkan. Namun, saat saya menyaksikan patung itu, 17 Juni 2015 lalu, ada seorang pemandu wisata (yang membawa belasan rombongan turis berkebangsaan China) yang menyatakan bahwa kalau seseorang mengelus topi si Cumil, maka dia akan mendapatkan keberuntungan. Dan bila seseorang mengelus hidungnya, maka anak-anaknya akan menjadi orang-orang yang beruntung.
Maka, lihatlah, bagian topi dan hidung dari patung itu kini terlihat begitu mengkilap karena sering dielus, ketimbang bagian lain. Dan saya pun ikut mengelus keduanya. Lha nggo tamba kecut jé, buuunngg...! Hahaha... asemik! *kemakan mitos*