Zheng Lu
Aku dan Zheng Lu di rumah sekaligus studionya di pinggiran Beijing, Juli 2016.
AKU beruntung bisa bertemu dengan Zheng Lu, perupa muda China yang karya patungnya kusaksikan akhir Januari 2016 lalu di ArtStage Singapura. Studio sekaligus rumahnya yang cukup luas berada di kawasan Song Chuang (?), di pinggiran kota Beijing. Begitu pintu gerbang halaman dikuak, patung besar berujud laki-laki telanjang itu sudah meneror mataku.
Seniman kelahiran Chifeng tahun 1978 ini tidak saja membuat patung, namun juga menorehkan puisi atau teks-teks dalam kaligrafi China ke seluruh permukaan tubuh patung. Kaligrafi itu kecil-kecil, dibuat berlubang sehingga tubuh patung karyanya serupa relief. Ini menjadi konsep kreatifnya yang unik dan berbeda dengan para pematung lain karena dia masih menjumput akar tradisinya dalam tiap karya.
Kami diundang masuk ke hampir semua bagian dari rumah dan studionya. Menarik. Terasa ada energi yang kuat dari anak muda ini untuk terus berkarya dengan tetap menyandarkan spirit lokal yang melingkungi sebagai asupan gizi kreatifnya. Terima kasih, Zheng, sudah menyemangatiku pada sebuah sore Juli di bulan lalu itu...
AKU beruntung bisa bertemu dengan Zheng Lu, perupa muda China yang karya patungnya kusaksikan akhir Januari 2016 lalu di ArtStage Singapura. Studio sekaligus rumahnya yang cukup luas berada di kawasan Song Chuang (?), di pinggiran kota Beijing. Begitu pintu gerbang halaman dikuak, patung besar berujud laki-laki telanjang itu sudah meneror mataku.
Seniman kelahiran Chifeng tahun 1978 ini tidak saja membuat patung, namun juga menorehkan puisi atau teks-teks dalam kaligrafi China ke seluruh permukaan tubuh patung. Kaligrafi itu kecil-kecil, dibuat berlubang sehingga tubuh patung karyanya serupa relief. Ini menjadi konsep kreatifnya yang unik dan berbeda dengan para pematung lain karena dia masih menjumput akar tradisinya dalam tiap karya.
Kami diundang masuk ke hampir semua bagian dari rumah dan studionya. Menarik. Terasa ada energi yang kuat dari anak muda ini untuk terus berkarya dengan tetap menyandarkan spirit lokal yang melingkungi sebagai asupan gizi kreatifnya. Terima kasih, Zheng, sudah menyemangatiku pada sebuah sore Juli di bulan lalu itu...